"Saat ini masyarakat concern terhadap dunia kesehatan, apalagi tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia begitu besar," tutur Head of Business Development Samsung Health and Medical Equipment, Julia Aryanti, di kantornya di TCC Tower, Jakarta, Kamis, 19 Juni 2014. (Baca: Ini Penyebab Samsung Batal Berinvestasi di RI)
Sebetulnya, sejak empat tahun lalu Samsung Medison sudah menjual berbagai peralatan kesehatan, seperti ultrasonography, X-ray, CT scan, MRI, dan alat rontgen. Namun, di Indonesia alat-alat tersebut baru dipasarkan secara terbatas melalui beberapa distributor. "Ke depannya, alat-alat kami harapkan alat-alat ini bisa dipakai oleh dokter di pedesaan, tak hanya di kota," kata Julia.
Baca Juga:
Vice President Samsung Electronic Indonesia, Kang Hyun Lee menambahkan, tak hanya pasar ponsel saja yang menarik digaet Samsung. "Sesuai iklim teknologi di Indonesia, perkembangan alat kesehatan pun akan terus meningkat. Samsung masih terus melihat alat apa yang cocok dipasarkan di sini," ujar Lee. (Baca: Ekspansi Produk di India, Samsung Investasi Rp 831M)
Saat ini alat-alat kesehatan yang diproduksi oleh Samsung dibanderol dengan harga yang mahal, yakni US$ 40 ribu-50 ribu atau hampir mencapai Rp 600 juta. "Alat ultrasonografi dari Samsung memiliki fungsi yang lebih kompleks, deteksi lebih akurat, dan ketajaman layar yang tinggi. Sehingga kesalahan diagnosa bisa diminimalkan," ujar Julia. Ia tidak mau menyebutkan target penjualan alat ini.
Baru-baru ini, melalui program tanggung jawab perusahaan bernama Citizenship, Samsung mendirikan pusat pelatihan teknologi ultrasonografi bernama Samsung Sono School. Program ini bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. (Baca: Asosiasi Ponsel Dukung Pabrik Samsung)
Baca Juga:
Di sana, Samsung menyediakan enam mesin ultrasonografi, yaitu tipe My Sono U6 dan Accuvix A30. "Tak hanya menyediakan alat, kami pun melakukan pelatihan pada dokter, menerima fellowship, dan resident. Orang-orang yang mengoperasikan alat juga harus pintar," kata Julia.
PUTRI ADITYOWATI
Berita terpopuler:
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi
Nelayan Ini Ciptakan Alat Konversi BBM ke Gas
Tol Ciledug-Ulujami Bakal Jadi Idola Truk
Malaysia Berminat Bangun Jalan Tol Sumatera