Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

53 Persen Pemirsa Nilai Iklan Televisi Membosankan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebanyak 53 persen pemirsa televisi di Indonesia mengganti saluran, begitu televisi memasuki tayangan iklan dan 53,7 persen lagi melakukan aktivitas lain. Para pemirsa menilai, iklan televisi itu membosankan.Menurut Lowe Indonesia, perusahaan komunikasi yang melakukan riset, hasil riset bisa jadi akan mengejutkan banyak orang. Pasalnya, pertumbuhan belanja iklan di Indonesia merupakan kedua tertinggi setelah Cina. Apalagi, 54 persen dari belanja iklan tahun lalu disalurkan ke stasiun-stasiun televisi di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Berdasarkan catatan Tempo, data Nielsen Media Research (AC Nielsen Indonesia) juga selalu menyebutkan bahwa stasiun televisi masih menempati urutan teratas dalam perolehan belanja iklan dari perusahaan-perusahaan di Tanah Air.Riset Lowe menggunakan metode random dengan jumlah responden sebesar 2.086 yang tersebar di sembilan kota seperti Jakarta, Padang, Lampung, Palembang dan Makasar, serta delapan desa di tujuh di Indonesia. Responden terdiri dari laki-laki dan wanita dengan usia antara 18 hingga 45 tahun, mencakup semua kelas sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Lowe melakukan riset selama periode November sampai Desember 2004.Riset Lowe juga menunjukkan, sebanyak 80,47 persen pemirsa televisi menyatakan suka terhadap iklan yang lucu serta 66,33 persen menyatakan suka dengan iklan yang secara nyata berhubungan dengan produk yang diiklankan.Menurut Direktur Perencanaan Strategis Lowe Indonesia Paramita Mohamad, hasil riset ini bisa menjadi peringatan bagi para pengusaha iklan di Indonesia. Sudah saatnya perusahaan-perusahan iklan mencari teknik iklan yang lebih kreatif, simpel dan mengena bagi konsumen. "Dan untuk menjadikan iklan itu efektif, saat ini lebih sulit karena banyaknya saluran televisi," kata Paramita di Jakarta hari ini, ketika memaparkan hasil riset yang berjudul 'Faces of Indonesia.' Karena itu, menurut dia, perusahaan-perusahaan iklan perlu mengenal lebih dekat terlebih dahulu karakter konsumen di Indonesia. "Membangun suatu merek sama artinya dengan membina suatu hubungan," katanya.Khairunnisa - Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Mengenal Brosur, Fungsi, dan Cara Membuatnya

13 September 2023

Brosur adalah media yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa. Simak fungsi dan cara membuatnya. Foto: Canva
Mengenal Brosur, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Brosur adalah media yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa. Simak fungsi dan cara membuatnya.


Terbukti Gunakan Foto Negara Lain untuk Promosi Wisata, Agensi Filipina Minta Maaf

4 Juli 2023

Iklan Pariwisata Filipina diduga menggunakan video pemandangan Indonesia dan beberapa negara lain (YouTube)
Terbukti Gunakan Foto Negara Lain untuk Promosi Wisata, Agensi Filipina Minta Maaf

Agensi periklanan Filipina pembuat video "Love The Philippines" minta maaf karena telah gunakan foto-foto dari wisata negara lain, termasuk Indonesia.


Investasi ke Perusahaan Layanan Digital, Indika Energy: Strategi Diversifikasi

6 Maret 2022

Logo Indika Energy. Indikaenergy.co.id
Investasi ke Perusahaan Layanan Digital, Indika Energy: Strategi Diversifikasi

Anak usaha Indika Energy, Indika Ventures Pte. Ltd., melaksanakan penyertaan modal dalam perseroan terbatas di bidang layanan digital.


Penuhi Kebijakan Apple, Facebook Akan Minta Izin Privasi Pengguna iPhone

2 Februari 2021

Ilustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Penuhi Kebijakan Apple, Facebook Akan Minta Izin Privasi Pengguna iPhone

Perubahan kebijakan tersebut, menurut Facebook, akan merugikan bisnis periklanan miliknya.


IDA Gelar Pemilihan Teknologi Standar Pengukuran Online Audience

19 Januari 2021

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
IDA Gelar Pemilihan Teknologi Standar Pengukuran Online Audience

Pemilihan ini merupakan upaya Indonesian Digital Association (IDA) dalam menciptakan standarisasi pengukuran online audience di Indonesia.


Kantor Pusat Perusahaan Iklan Terbesar Jepang Terima Ancaman Bom

5 Juni 2020

Gedung kantor pusat perusahaan periklanan terbesar di Jepang, Dentsu Group Corp di Tokyo, Jepang. [REUTERS]
Kantor Pusat Perusahaan Iklan Terbesar Jepang Terima Ancaman Bom

Kantor piusat perusahaan iklan terbesar Jepang, Dentsu Group Corp menerima ancaman bom.


Vokasi UI Tambah 2 Program Studi Baru

29 Juni 2019

Gedung Rektorat Universitas Indonesia. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Vokasi UI Tambah 2 Program Studi Baru

Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi UI) membuka dua program studi (prodi) baru.


Iklan Digital Capai Rp 1000 T, Google dan Facebook Merajai  

27 April 2017

Ilustrasi facebook. REUTERS
Iklan Digital Capai Rp 1000 T, Google dan Facebook Merajai  

Facebook dan Google menyumbangkan 99 persen pertumbuhan industri iklan digital.


Rainbow Layer Jelly yang Cantik untuk Hari Valentine Anda  

10 Februari 2017

Ilustrasi Rainbow Layer Jelly. Shutterstock
Rainbow Layer Jelly yang Cantik untuk Hari Valentine Anda  

Rainbow kali ini tidak di angkasa. Namun menemani malam
istimewa hari Valentine.