TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada rentang support 4.525 - 4.557 dan resisten di level 4.578 - 4.589. Pola IHSG dalam grafik seperti ladder bottom di jalur tengah pita bollinger (MBB).
Dalam indikator moving average convergen divergen (MACD), pola penurunan IHSG tertahan dengan histogram yang mendatar. "Adapun indikator relative strength index (RSI), Stochastic, dan William %R mencoba bertahan dari tren penurunan," katanya dalam siaran pers, Jumat, 28 Februari 2014.
Menurut Reza, kecenderungan IHSG di level bertahan pada kisaran target resisten (4.550-4.578) diprediksi mengalami penurunan. Ia menilai pola laju IHSG yang berusaha tidak melemah seharusnya membuka peluang kenaikan lanjutan. "Harus didukung dengan sentimen yang ada. Jika tidak, waspada berbalik melemah," katanya. "Sehingga jemuran dapat kembali diangkat."
Saham yang bisa dijadikan pertimbangan antara lain Bank Central Asia (BBCA), yang akan merilis laporan keuangan pekan depan. Estimasi kinerja lebih baik dibanding tahun lalu dengan pertumbuhan minimal 15-18 persen. Astra Agro Lestari (AALI) membutuhkan sentimen penguatan harga kontrak minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dalam pembangunan pabrik di Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
Saham pabrik rokok Gudang Garam (GGRM) diselimuti sentimen gangguan letusan Gunung Kelud di Jawa Timur. Namun sentimen itu, menurut Reza, bisa diimbangi dengan kabar peningkatan produksi di daerah lainnya. Adapun saham Surya Citra Media (SCMA) yang memiliki stasiun televisi SCT tertahan sebab akuisisi stasiun televisi Indosiar terganjal masalah perpajakan. Saham lain yang direkomendasikan Reza yaitu Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), dan Bank Mandiri (BMRI) .
GALVAN YUDISTIRA
Berita terkini:
Jennifer Dunn Pernah ke Tempat Karaoke Adik Atut
Risma Jadi Mundur? Humas: Hari Ini Masih Ngantor
Juventus Antusias Hadapi Fiorentina di Liga Europa
Dua Tafsir Blusukan Bareng Jokowi-Ahok