Dari ketiga investor smelter yang sudah menyatakan komitmennya tersebut, baru Well Harvest yang sudah memulai konstruksi smelter alumina bahan baku aluminium. Smelter yang berlokasi di Kendawangan, Ketapang, Kalimantan Barat, tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada 2015.
Dalam peresmian kegiatan konstruksi smelter pada Juli lalu, Presiden Direktur Well Harvest Liu Feng Hai mengatakan, smelter ini direncanakan memiliki kapasitas 2 juta ton alumina per tahun dengan total investasi US$ 1 miliar. Pembangunan smelter akan dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama dimulai Juli tahun ini dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun senilai US$ 500 juta. Smelter ini direncanakan beroperasi pada pertengahan 2015. "Pembangunan tahap kedua akan memiliki kapasitas dan nilai investasi yang sama namun beroperasi lebih lama, yaitu pada 2017," ujarnya.
Pasokan bauksit untuk smelter ini nantinya akan berasal dari tambang Harita Group. Harita memiliki komitmen untuk memastikan pasokan bahan baku smelter dalam jangka waktu tertentu. Cadangan bauksit milik Harita diperkirakan mencapai 700 juta ton.
AYU PRIMA SANDI
Topik Terhangat:
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA