TEMPO.CO, Jakarta -Dalam pandangan fraksi setelah forum lobi yang kedua, nampak bagaimana sikap dari masing-masing fraksi mengenai pembahasan RAPBN Perubahan 2013. Partai yang menolak RAPBN Perubahan 2013 adalah PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Hanura, dan Gerindra. Lawannya adalah lima partai pendukung koalisi yakni Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, dan PKB.
Anggota PDI Perjuangan Arif Budimanta mengatakan bahwa pasal 8 ayat 1 RUU APBN Perubahan 2013 mengandung substansi kenaikan BBM. "Setelah memiskinkan rakyat, pemerintah lalu memberikan tindakan charity," ucap Arif. Jika yang menjadi maksud pemerintah adalah untuk memperbaiki fiskal, lanjut Arif, PDI Perjuangan telah mempersiapkan RAPBN Perubahan alternatif.
Jika pemerintah berkukuh menaikkan BBM, inflasi bisa menembus angka 8,5 persen sesuai dengan prediksi Bank Indonesia. "Ini akan menjadikan daya beli masyarakat turun."
Sedangkan dari fraksi pendukung kenaikan BBM, yakni Partai Golkar mengatakan bahwa kenaikan BBM dalam jangka panjang mampu menstimulus pengalihan energi baru terbarukan. "Upaya ini akan mengonversi bahan bakar mahal ke sumber energi yang lebih murah dan ramah lingkungan di kemudian hari," kata Satya Widya Yudha.
Karena deadlock, maka voting menjadi alternatif pamungkas bagi anggota DPR dengan kemenangan mutlak untuk opsi penerima RUU APBN Perubahan 2013 dan pendukung kenaikan BBM. Total pendukung kenaikan BBM berjumlah 338 anggota. Yang menolak 181 anggota. Berikut ini rinciannya:
Hanura: menolak 14 org.
Gerindra : Menolak 25 org
PKB : Menerima 23
PPP : Menerima 34
PAN : Menerima 40
PKS : Menolak 51
PDI P : Menolak 91
Golkar : Menerima 98
Demokrat : Menerima 143
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik terhangat:
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka
Aktris Ully Artha Meninggal Dunia
Alasan Jakarta Semakin Macet