TEMPO.CO, Bandung - Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy, menyebut beberapa pertimbangan masyarakat dalam memilih mobil kelas multi-purpose vehicle (MPV). "Pertama, orang ingin membeli mobil yang lebih luas, tapi tetap muat di garasi," ujarnya saat ditemui di Padma Hotel, Senin malam, 13 Mei 2013.
Selain itu, ia mengatakan efisiensi bahan bakar sebagai alasan lainnya. Menurut Jonfis, konsumen juga memilih MPV dengan ground clearance yang lebih tinggi dibanding Toyota Kijang. Sedangkan desain, ditentukan saat konsumen memilih mobil.
"Soal harga, itu akhirnya menjadi nomor satu, harga harus bersaing," ucapnya. Jonfis menjelaskan, setiap Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) memiliki standar masing-masing untuk memadukan harga dan kualitas.
"Ada standar masing-masing, tinggal masalah durabilitanya berapa lama," ucap Jonfis. Ia menuturkan, untuk memproduksi mobil murah, produsen pun melakukan penyesuaian antara lain terhadap daya tahan mesin dan per. Ia mengungkapkan, produsen dapat menurunkan daya tahan mesin dari lima tahun menjadi empat tahun.
Sedangkan untuk daya tahan per, Jonfis melanjutkan, produsen bisa menekan dari delapan tahun menjadi lima tahun. Menurut dia, para konsumen bisa jadi tidak menyadari kompensasi dalam daya tahan tersebut karena mereka kebanyakan mengganti mobil setiap empat hingga lima tahun.
"Untuk mencapai harga murah, memang ada sesuatu yang harus dikorbankan," kata Jonfis. Menurut dia, mobil low cost bukan merupakan masalah. Namun, ia melanjutkan, tiap ATPM memiliki pemahaman tersendiri untuk konsep low cost green car (LCGC).
MARIA YUNIAR
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
POLITIK Terhangat:
Harta Bersama Sefti dan Fathanah Disita KPK
Menikah, Sefti Tak Tahu Fathanah Dibui 5 Tahun
Tri Kurnia, Istri Fathanah, Pernah Juara Sinetron