TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Jakarta kembali melanjutkan pelemahannya seiring dengan jatuhnya sebagian bursa regional. Kecemasan investor terhadap prospek ekonomi global dan krisis utang di Eropa yang terus berkepanjangan memaksa indeks turun dari level 4.000 untuk pertama kalinya sejak 13 Juli lalu.
Dalam perdagangan sesi pertama hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup turun 11,283 poin (0,28 persen) ke 3.998,51. Hampir semua indeks sektoral di bursa mengalami koreksi. Sempat naik hingga ke level 4.035 karena membaiknya data manufaktur Cina, tapi akhirnya indeks ditutup di arena negatif.
Saham yang berpindah tangan mencapai 1,3 miliar lembar, senilai Rp 1,34 triliun, serta frekuensi 51,2 ribu kali transaksi. Harga 101 saham naik, 93 saham turun, serta 98 saham lainnya stagnan. Namun investor asing berhasil mencatat pembelian bersih Rp 18 miliar.
Thendra Crisnanda, periset dari PT BNI Securities, menuturkan jatuhnya bursa global ditutup melemah kemarin dan indeks Dow Jones terkoreksi lagi 0,79 persen ke 12.721,46 kembali membebani bursa Asia siang ini. Harga minyak yang kembali merosot ke US$ 88 per barel juga turut kembali mengganjal pergerakan indeks.
Pelemahan bursa global didorong oleh meningkatnya kekhawatiran investor terhadap memburuknya kondisi perekonomian zona Eropa. “Pemerintah Spanyol harus menerima kenyataan bahwa bailout sektor perbankannya menjadi tanggung jawab mereka. Pemerintah Spanyol juga telah melarang transaksi sort selling dalam waktu tiga bulan sebagai tanda makin menurunnya kepercayaan investor,” tutur dia.
Imbal hasil obligasi pemerintah Spanyol melonjak hingga ke 7,496 persen serta kecemasan Yunani tidak dapat memenuhi target pembayaran dana talangan yang telah diberikan memberikan sentimen negatif di pasar. “Kekhawatiran pasar juga bertambah setelah adanya laporan dari media Jerman yang memunculkan spekulasi bahwa IMF tidak akan memberikan dana talangan tahap berikutnya kepada Yunani,” tuturnya.
Dia memprediksi indeks hari ini akan bergerak dalam rentang 3.942 hingga 4.037. Dan saham yang bisa menjadi pilihan investor antara lain Bank BCA (BBCA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), serta Tower Bersama (TBIG).
VIVA B. KUSNANDAR