TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan punya banyak impian untuk memajukan perusahaan-perusahaan pelat merah. Dia kerap membikin gebrakan seperti membuang kursi di jalan tol atau berjualan tiket tol. Laporan khusus majalah Tempo berjudul "Bom Waktu Dahlan" edisi 2 Juli mengungkap hal itu. Tak semua pihak merasa senang. Inilah kronologinya:
23 Desember 2009
Dahlan Iskan dilantik sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero). Melarang direktur bertemu rekanan di luar kantor.
Januari 2010
Mewacanakan pembentukan Dewan Pengawas Internal PLN. Meniru UKP4.
April 2010
Mencanangkan Indonesia bebas biarpet pada 30 Juni 2010.
27 Oktober 2010
Mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan listrik.
April 2011
Terbang ke Iran mencari gas. Jajaran direksi PLN jengkel tak pernah kebagian gas domestik.
Mei 2011
Dahlan menetapkan bulan puasa-perjalanan dinas.
19 Oktober 2011
Dahlan dilantik SBY menjadi Menteri BUMN, menggantikan Mustafa Abubakar. Menolak menggunakan mobil dinas dan memilih Mercy miliknya.
15 November 2011
Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada Deputi Menteri BUMN, komisaris, dan direksi untuk memangkas jalur birokrasi. April lalu, aturan ini dicabut setelah muncul ancaman interpelasi dari DPR.
5 Desember 2011
Inspeksi mendadak, menumpang kereta commuter line PT Kereta Api Indonesia ketika menghadiri rapat kabinet di Istana Bogor.
9 Februari 2012
Mencopot direksi PT PAL karena terus merugi.
23 Februari 2012
Mengumumkan rencana pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral), anak perusahaan Pertamina untuk impor minyak di Singapura, yang kerap dituding sarang mafia minyak. Belakangan rencana ini dibatalkan.
Maret 2012
Mengangkat Ismed Hasan Putro sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia dan Megananda Daryono sebagai Direktur Utama Holding BUMN Perkebunan. Dinilai bermasalah karena Ismed dikenal "orang dekat" Dahlan dan Megananda diduga terlibat dalam kasus pupuk Berdikari saat menjabat Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Primer.
16 Maret 2012
Dalam kunjungan kerja ke Sragen, Jawa Tengah, Dahlan memilih menginap di rumah petani miskin.
20 Maret 2012
Marah-marah di pintu tol Semanggi milik Jasa Marga melihat dua loket pagi itu tak beroperasi sehingga antrean panjang. Dia membuka pintu tol loket itu agar mobil-mobil yang antre segera masuk gratis.
9 April 2012
Dahlan, dengan alasan sama, ngamuk di pintu tol Ancol. Kali ini dia keliru karena tol itu ternyata dikelola swasta, PT Cipta Marga Nusaphala Persada Tbk.
16 April 2012
Turun ke lapangan ikut menjual e-Toll Card di pintu tol Cililitan untuk merangsang penggunaan gerbang tol otomatis.
14 Mei 2012
Mencopot Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Sardjono Jhony Tjitrokusumo karena perseroan terus merugi.
Juni 2012
Mencopot Komisaris Utama PT Pos Indonesia Farid Harianto karena tak melaporkan harta dan kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Selanjutnya Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara V mengundurkan diri karena alasan yang sama.
25 Juni 2012
Dahlan menyumbangkan gajinya selama enam bulan sebagai Menteri BUMN untuk rencana pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi yang anggarannya tak pernah disetujui DPR.
AGOENG WIJAYA
Berita Terpopuler Lainnya:
Bom Waktu Dahlan Iskan
Kronologi Zig-zag ala Dahlan Iskan
Dahlan Iskan Seperti Koboi Mencari Lawan
Dahlan Iskan Menunggu Takdir Jadi Presiden
Menteri Dahlan Belum Terima Pemeriksaan Merpati
Partai Golkar Ancam Pecat Jusuf Kalla
Asal-usul Perseteruan @Triomacan2000-UmarSyadat