TEMPO Interaktif, Kupang - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto hari ini meresmikan Waduk Haekrit di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Waduk yang baru diresmikan itu menghabiskan dana Rp 34 miliar.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan bahwa pembangunan waduk dan saluran irigasi di Nusa Tenggara Timur merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar air masyarakat di daerah ini. "Saya berharap embung (waduk) yang dibangun dapat memenuhi kebutuhan air di daerah ini," kata Djoko Kirmanto di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 11 Juni 2011.
Menurut dia, pembangunan Waduk Haekrit dilakukan selama dua tahun, yaitu sejak 2007-2009 dengan menghabiskan dana sekitar Rp 34 miliar, dengan kapasitas air bersih sebanyak 2,2 juta meter kubik yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi seluas 300 hektare dan memenuhi kebutuhan air baku masyarakat dengan kapasitas 30 liter per detik.
"Dengan kapasitas ini maka desa-desa di daerah ini dapat terlayani kebutuhan air minum dan air irigasi," katanya.
Djoko meminta agar pemerintah daerah dan masyarakat dapat menjaga serta memanfaatkan waduk dan saluran imigrasi yang telah dibuat pemerintah pusat. "Saya harap masyarakat dapat menjaga dan memanfaatkan secara optimal apa yang telah dibangun pemerintah pusat," katanya.
Waduk yang diresmikan ini merupakan bagian dari 94 waduk kecil dan tiga waduk irigasi yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum di Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2005-2010.
YOHANES SEO