Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Cari Bahan Bakar Alternatif

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah tengah mencari bahan bakar alternatif yang harganya bisa diterima oleh masyarakat. "Kami mencari bahan bakar lain yang kira-kira harganya di atas premium dan di bawah pertamax," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Herawati Legowo, hari ini.

Hal tersebut diambil menyusul kembali diundurnya program pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Rencana pengalihan konsumsi ke pertamax juga terancam gagal akibat harganya yang terus melonjak.

Namun, pemerintah masih belum bisa memastikan jenis bahan bakar untuk menjadi pengganti BBM bersubsidi itu. Hal yang paling mungkin adalah pengalihan penggunaan bahan bakar ke gas untuk kendaraan. "Tapi susahnya, mobil harus pakai alat konverter yang mahal," kata Evita.

Seperti diketahui, untuk bahan bakar di luar minyak pemerintah telah menyediakan bahan bakar gas yang berbentuk LGV (Liquified Gas for Vehicles) dan CNG (Compress Natural Gas). LGV dengan nama dagang Vi-Gas ini harganya Rp 3.600 per liter setara Premium (lsp). Saat ini baru ada 19 pom bensin yang menyediakan LGV di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Namun, untuk dapat menggunakan bahan bakar tersebut, pemilik kendaraan harus memiliki converter kit seharga Rp 10 juta terlebih dulu. Adapun kendaraan umum dianjurkan pakai bahan bakar gas jenis compressed natural gas (CNG).

Saat ini, konsumsi BBM subsidi telah melampaui 2 persen dari yang dijatah pemerintah. Pembatasan yang diundur juga menyebabkan pemerintah lebih ketat mengatur konsumsi agar kuota 38,5 juta Kiloliter yang telah ditetapkan dalam APBN tahun ini tidak bobol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait dengan upaya pengetatan kuota dengan menggunakan alat kendali yang terdiri dari RFID (Radio Frekuensi Identification) dan kartu pembayaran elektronik yang akan di uji coba pada tahun ini, Evita menyatakan, anggaran untuk alat kendali tersebut hingga kini masih sebatas anggaran untuk uji coba.

"Jadi masih untuk uji coba, belum penerapannya secara penuh,"  katanya tanpa mau menyebutkan besaran angka yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait uji coba tersebut.

GUSTIDHA BUDIARTIE 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

10 Juni 2023

Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

Bioetanol, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif.


DKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar

21 Februari 2022

Foto udara TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 24 September 2021. Pemprov DKI Jakarta menyiapkan lahan baru seluas 7,5 hektare sebagai upaya menampung jumlah sampah yang telah mencapai ketinggian 50 meter, sehingga nantinya total luas lahan TPST menjadi 117,5 hektare. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
DKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar

Pemprov DKI Jakarta akan mengolah 2.000 ton sampah setiap hari yang ada di TPST Bantargebang menjadi 750 ton bahan bakar alternatif.


Mobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo

29 Januari 2022

LMDH Porsche. tracednews.com
Mobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo

Baik Porsche maupun Audi akan menggunakan sasis Multimatic pada mobil balap LMDh masing-masing. Mesin hybrid V8 twin-turbo diuji di Weissach.


RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

3 Maret 2021

RDF Jeruk Legi Kabupaten Cilacap mampu mengolah sampah hingga 140 ton dalam sehari. Kredit: Twitter/Ditjen Cipta Karya
RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

Pakar teknologi lingkungan ITB Enri Damanhuri menyebut RDF cocok untuk pengelolaan sampah di Indonesia.


Maskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis

9 Februari 2021

Pesawat KLM terlihat diparkir di Bandara Schiphol di Amsterdam, Belanda, 2 April 2020. [REUTERS / Piroschka van de Wouw / File Photo]
Maskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis

Maskapai penerbangan Belanda, KLM, menjadi yang pertama menerbangkan pesawat dengan campuran bahan bakar kerosin sintetis dari Amsterdam ke Madrid.


Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren

10 Maret 2017

ilustrasi bahan bakar nipah
Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren

Bioethanol nira aren sangat prospektif dan sangat membantu masyarakat perdesaan memenuhi bahan bakar rumah tangga.


Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol

11 Februari 2017

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution usai rapat koordinasi membahas harga gas industri di Gedung Kemenko Perekonomian, 4 Oktober 2016. Tempo/Richard Andika
Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol

Riset pengembangan biosolar dengan mencampurkan solar dengan hasil olahan kelapa sawit sudah dilakukan di Indonesia barat.


PT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol

9 September 2015

ilustrasi bahan bakar nipah
PT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol

Sambil berharap serapan bioetanol oleh Pertamina, PT Enero menandatangani kontrak dengan PT Total Oil Indonesia yang akan membeli 135 ribu liter/tahun


PTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil

1 September 2015

ilustrasi bahan bakar nipah
PTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil

PTPN X optimistis bioetanol makin menarik perhatian pasar.


Pertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak

15 Juli 2015

Petugas SPBU melayani pembeli bensin, para petugas tidak terlihat terganggu ketika mengunakan pakaian adat Jawa ketika bertugas. Sukoharjo, Jawa Tengah, 21 April 2015. TEMPO/Bram Selo Agung
Pertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hadir untuk memberikan pilihan yang lebih banyak