Dia tak tahu pasti penyebab lonjakan harga telor itu. Namun dia memperkirakan, menurunnya produksi peternak ayam menjadi pemicunya. Dia mencontohkan, saat order telor ke peternak di Kabupaten Tulungagung, dia harus bersaing dengan beberapa agen lain untuk mendapat jatah telur.
Saat ini, kata dia, stok telor dari peternak menipis akibat penurunan produksi. Akibatnya, peternak pun menaikan harga. Jika sudah begitu, agen dengan modal besar yang bisa order paling banyak."Karena itulah harga telor kami naikan. Tapi kadang harganya stabil kalau orderan lancar," ujarnya.
Baca Juga:
Ani Fernita, pemilik agen telor dan beras di Jalan Residen Pamuji, Kelurahan Manyar, Kecamatan Magersari membenarkan naiknya harga dalam dua pecan ini. Harga telor di tokonya dinaikkan dengan harga yang sama dengan agen lain, dari Rp 13.000 menjadi Rp 13.500.
Namun demikian, permintaan telor di Kota Mojokerto masih tinggi. Dalam sehari, sekitar 60 peti telor di toko Ani selalu ludes terjual. Selain telor, harga beras juga naik dalam sepekan terakhir ini. Kenaikan rata sebesar Rp 200 hingga 300 tiap pekan.
Harga beras jenis IR 64 misalnya, naik dari Rp 5.800 menjadi 6.100 untuk kualitas rendah. Untuk kualitas lebih bagus naik dari Rp 6.000 menjadi 6.400. Adapun untuk beras jenis bramu, naik dari Rp 7.600 menjadi Rp.
MUHAMMAD TAUFIK