Rencana tersebut sudah dibicarakan dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wiryawan dan pihak kementerian Badan Usaha Milik Negara. Iran juga telah menyatakan komitmen untuk menyediakan pasokan gas dengan harga sangat murah.
Namun, Hidayat enggan menjelaskan alasan mundurnya PT Pusri dari kerjasama ini. "Mungkin karena ada agenda lain," ujarnya. Meski begitu, pemerintah membuka peluang bagi pihak lain untuk terlibat dalam kerjasama ini.
Rencana membangun pabrik pupuk di Iran bekerjasama dengan National Petrochemical Company of Iran (NPCI) yang akan memproduksi pupuk urea. Menurut Hidayat pemerintah akan menghitung ulang skala ekonomi dari kerjasama ini jika dilanjutkan.
Pasalnya kerjasama dengan Iran memiliki beberapa potensi masalah secara politis. Selain itu ada beberapa isu lain yang belum dipecahkan seperti belum terhubungnya jaringan perbankan langsung ke negara Negeri Para Mullah. "Selama ini masih melalui Dubai (Uni Emirat Arab)," ujar Hidayat.
KARTIKA CANDRA