Dadang menjamin stok pupuk menjelang musim tanam ini aman. “Ketentuan yang masih kita pegang untuk urea di lini III (tingkat kabupaten) di seluruh Indonesia dijaga di atas 500.000 ton,” ujar dia.
Memasuki musim tanam kedua, harga pupuk subsidi di beberapa daerah, seperti Kudus, Grobogan, dan Demak mengalami kenaikan di atas harga eceran tertinggi yang dipatok pemerintah. “Harga sudah naik, cari barangnya benar,” kata Parmin, petani asal Desa Godong, Kabupaten Grobogan akhir pekan lalu.
Harga pupuk jenis urea di Kabupaten Grobogan, misalnya, mencapai Rp 1.750 per kilogram. Padahal harga eceran tertinggi pemerintah Rp 1.600 per kilogram. Sedangkan pupuk SP36 mencapai Rp 2.500 per kilogram, sementara harga eceran Rp 2.000 per kilogram.
Akibat kenaikan tersebut sebagian besar petani di Grobogan resah. “Kami berharap dinas terkait mengawasi pendistribusian pupuk dari tingkat distributor hingga ke pengecer,” ujar Suparlan, petani asal Penawangan, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Ada pun di Kudus, harga pupuk masih normal. “Tapi, barangnya menghilang dari pasar,” ujar Sukirno, petani asal Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kudus. Akibat tidak adanya pupuk, petani di Getasrabi kini disibukkan membasmi hama sundep yang menyerang tanaman padi.
PINGIT ARIA MUTIARA