TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mulai berdiskusi tentang kolaborasi program swasembada pangan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Kedua menteri dari Kabinet Merah Putih itu membahas sinergi dan kolaborasi program unggulan presiden Prabowo.
Pertemuan dilakukan di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan. Ini merupakan rapat koordinasi pertama dua kementerian Kabinet Merah Putih tersebut. Erick mengajak Direktur Utama Bulog dan Pupuk Indonesia untuk mendukung kerja Kementerian Pertanian.
“Kami punya kesepakatan penuh mendukung program Bapak Presiden Prabowo, yang melalui Pak Mentan, untuk kami mensinergikan seluruh kebijakan,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Selasa, 22 Oktober 2024.
Swasembada merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo. Hal itu tertuang dalam poin ke dua dari delapan misi ‘asta cita’ Presiden 2024-2029 tersebut. Prabowo ingin memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Menteri Amran mengatakan mereka telah dipanggil oleh Prabowo kemarin, dan presiden ingin agar hal tersebut segera terwujud. “Beliau (Prabowo) mengharapkan meminta swasembada dalam waktu secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya,” ujar Amran.
Menurut dia, hal itu akan sulit dicapai Kementan tanpa kolaborasi dengan sektor lain. Karena itu gerak cepat kolaborasi dilakukan. Ia tidak ingin ego sektoral merintangi sehingga target bisa terwujud. Amran mengatakan Presiden telah menetapkan target swasembada. “Paling lambat swasembada empat tahun. Kami katakan, insyaallah bisa, dengan kolaborasi dengan Menteri BUMN, dan lain-lain,” kata dia.
Sebagai sektor yang memimpin program ini, Amran yakin target bisa diraih. Hal ini dimulai dengan intensifikasi dan ekstensifikasi. Menteri pertanian menerangkan intensifikasi dilakukan melalui pompanisasi sementara ekstensifikasi lewat cetak sawah.
Amran menargetkan cetak sawah hingga tiga juta hektare yang dilakukan secara bertahap, dimulai dengan satu hektare pada tahun depan. "Kita sudah mau mulai dari Merauke, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Aceh, Jambi, dan seterusnya. Mudah-mudahan bisa lebih cepat. Perintah Bapak Presiden adalah sesingkat-singkatnya, secepat-cepatnya," ujarnya.
Pilihan Editor: Terkini: Besok Dilantik, Ini 17 Program Prioritas Prabowo; Pensiun, Luhut Minta Maaf kepada Masyarakat