TEMPO.CO, Jakarta - Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 sulit menembus angka 8 persen seperti yang dicita-citakan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dalam hitungannya, Rully memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2025 tetap akan berkisar di angka 5 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi di angka 5,5 sampai 6 persen saja sudah terhitung bagus.
“Untuk target ekonomi 8 persen kemarin kayaknya juga masih cukup sulit tercapai dalam 5 tahun ke depan," kata Rully agenda Media Day pada Kamis, 17 Oktober 2024 di Jakarta Selatan.
Penilaian tersebut ia dasari pada asumsi akan kembali turunnya suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir tahun nanti menjadi 5,75 persen. Kemudian kembali diturunkan 75 basis poin menjadi 5 persen di tahun 2025. Sehingga dengan adanya penurunan bunga ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
“(Penilaian) masih menggunakan asumsi seberapa besar suku bunga,” kata Rully agenda Media Day pada Kamis, 17 Oktober 2024 di Jakarta Selatan.
Oleh karena itu, ia memandang perlu adanya pemotongan suku bunga Bank Indonesia atau BI rate kembali ke depannya. Semakin besar penurunan suku bunga, maka kemungkinan akan semakin baik pertumbuhan ekonominya. Sebelumnya BI rate sendiri sempat turun 25 basis poin ke angka 6 persen dari sebelumnya di angka 6,25 persen pada 18 September 2024 lalu.
“Sebenarnya ya semakin banyak diturunkan seharusnya semakin positif, semakin bagus,” ujar Rully.
Senada dengan Rully, ekonom LPEM FEB UI, Teuku Riefky, juga menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen tidak realistis. Apalagi ditambah dengan data-data ekonomi makro yang ada menunjukkan tanda-tanda yang tidak cukup baik, termasuk pelemahan daya beli.
“Dengan data ekonomi makro saat ini, target (pertumbuhan ekonomi) 8 persen saya rasa masih kurang realistis,” ucap Riefky ketika dihubungi pada Rabu, 17 Oktober 2024.
Pilihan Editor: 10 Tahun Jokowi, Hilirisasi Nikel Dinilai Tak Berkontribusi Positif terhadap Ekonomi Warga Lokal