TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Rumah Sakit Hermina Nusantara di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada Jumat, 11 Oktober 2024. Rumah sakit tersebut telah menyerap anggaran sebesar Rp500 miliar dari total alokasi Rp650 miliar yang direncanakan.
Jokowi mengatakan peresmian tersebut merupakan langkah penting dalam menyediakan fasilitas kesehatan bagi masyarakat Nusantara. Terlebih pemerintah juga berencana memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN.
"Rumah mereka (ASN) sudah siap, kantornya akan siap pada November ini. Sekali lagi, saya mengapresiasi apa yang telah dibangun oleh Hermina Nusantara," kata Jokowi dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 11 Oktober 2024.
Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk, Dokter. Hasmoro mengatakan bahwa rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 20.700 meter persegi. Adapun total luas bangunannya mencapai 28.210 meter persegi.
Lebih rinci, Hasmoro menjelaskan RA Hermina Nusantara dirancang dengan kapasitas 200 tempat tidur. Pada tahap pertama, pembangunan yang telah selesai mencakup lima lantai serta 50 tempat tidur pasien. Untuk jangka panjang, ia berencana memperluas rumah sakit ini menjadi delapan lantai untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan di Nusantara.
"Peningkatan kapasitas juga menjadi prioritas, dengan target penambahan tempat tidur pasien menjadi 100 unit pada tahun 2025," imbuhnya.
Rumah Sakit Hermina Nusantara disebut sebagai komitmen dari salah satu investor pertama kepada Presiden Jokowi di tahun 2022. Komitmen ini terwujud pada tahun 2023 saat groundbreaking pembangunan rumah sakit dan mulai beroperasi pada tahun ini.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan Presiden Jokowi telah memerintahkan ASN per Januari 2025. Pemindahan ASN ke IKN direncanakan pada bulan September 2024. Tapi hingga awal bulan Oktober ini kegiatan pemindahan ASN ke IKN belum juga dilakukan.
"Semalam saya dapat perintah dari Bapak Presiden melalui Pak Pratikno dapat perintah pada bulan Januari ASN pindah ke IKN," ujar Anas dalam Gebyar Pelayanan Prima di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara.
Pilihan Editor: Daftar Lengkap Investasi di IKN senilai Rp58 Triliun yang Belum Tembus Target Jokowi