TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menggarap 12 proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp 7,7 triliun.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyebutkan sebanyak 7 dari 12 proyek itu kini progres pembangunannya telah melampaui 50 persen. Ada pula jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 dan Multi Utility Tunnel 01 (MUT) atau Terowongan Multi Utilitas yang berada di bawah tanah diketahui telah rampung.
"Dengan selesainya pekerjaan jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, sepanjang 4,45 kilometer (KM), maka sudah lengkap dukungan konektivitas jalan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Ini berarti akses ke lokasi upacara pun sudah siap digunakan pada 17 Agustus besok," ujar Ermy melalui keterangan tertulis, Jumat, 16 Agustus 2024.
Ermy menjelaskan, pembangunan jalan Feeder District di KIPP IKN pun telah terealisasi sebesar 83,8 persen, Jalan Tol IKN segmen 5A pembangunannya mencapai 90,68 persen per 16 Agustus 2024. Nantinya, kata Ermy, kedua jalan tersebut akan difungsikan sebagai akses menuju tempat pelaksanaan upacara.
Menurut Ermy, komitmen Waskita terlihat pula pada pembangunan Gedung Kementerian Koordinator 3 dengan progres 89 persen dan Kementerian Koordinator 4 dengan progres sebesar 92,33 persen. "Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden yang Waskita kerjakan juga hampir selesai. Realisasi pembangunannya mencapai 96 persen."
Adapun kemajuan proyek IKN lainnya yang digarap oleh Waskita Karya meliputi:
- Rumah Susun ASN 3 sebesar 69,27 persen
- Jalan Akses VVIP sebesar 49,4 persen
- Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 123 sebesar 34,07 persen
- Jalan Lingkar 6C sebesar 63,8 persen
Waskita Karya, kata Ermy, memang mengejar pembangunan sejumlah proyek tersebut menjelang hari ulang tahun Kemerdekaan Indonesia. Sejumlah persiapan yang telah dilakukan Waskita di IKN mendekati hari H mulai dari ; penghentian mobilisasi material konstruksi, peralatan, kendaraan berat, dan suplai beton dari batching plant ke seluruh pekerjaan di KIPP IKN dari tanggal 10-17 Agustus 2024.
Lebih jauh, Ermy menyebutkan, Waskita secara konsisten mendorong pengembangan green construction saat pelaksanaan konstruksi sejalan dengan konsep Future Smart Forest City of Indonesia yang di usung IKN.
Penerapan green construction, di antaranya, adalah salah satu upaya Waskita dalam meningkatkan dan melindungi keberagaman ekosistem, sekaligus upaya memperbaiki kualitas udara, meredukasi limbah serta konservasi sumber daya alam.
"Akselerasi pembangunan telah dilakukan dengan menerapkan sejumlah inovasi dan mengedepankan Quality, Health, Safety, dan Environment (QHSE)," kata Ermy.
Pilihan Editor: Jokowi Bebaskan Pekerja Asing di IKN dari Biaya Kompensasi, Pengamat: Buruh Lokal Terancam