Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos Pupuk Indonesia Keluhkan Rumitnya Regulasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi

Reporter

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, saat ditemui usai acara diskusi yang membahas tentang kebijakan pupuk bersubsidi di The Langham Hotel, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, saat ditemui usai acara diskusi yang membahas tentang kebijakan pupuk bersubsidi di The Langham Hotel, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyebutkan terlalu banyak regulasi yang mengatur kebijakan pupuk bersubsidi. Regulasi berlebihan membuat penyaluran pupuk bersubsidi menjadi terhambat sehingga pada akhirnya berdampak langsung pada petani.

"Pupuk ini terlalu banyak aturan, terlalu banyak mengurusi. Padahal smallholders farmers ini dapatnya gak lebih dari Rp 1 juta," kata Rahmad dalam diskusi bertemakan Membangun Kebijakan Pupuk Bersubsidi di The Langham Hotel, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.

Saat ini, kata Rahmad, ada enam kementerian yang mengeluarkan regulasi terkait pupuk. Selain regulasi yang berbelit, juga ada aturan yang tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga memperlambat penyaluran pupuk bersubsidi. Menurut dia, petani hanya ingin ketersediaan pupuk saat mereka membutuhkannya. "Sesederhana itu, ketika petani butuh, pupuk subsidi tersedia," ujarnya.

Rahmad mengatakan kerumitan regulasi itu mengakibatkan penyaluran pupuk subsidi ke sejumlah daerah yang akan kehabisan pada Juli ini menjadi terlambat. "Ini yang sempat jadi polemik, sudah membahasnya dengan Kementerian Dalam Negeri," kata dia.

Dia menambahkan, pemerintah sudah jauh-jauh hari memutuskan untuk menambah alokasi pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Rahmad menyatakan keputusan tersebut sudah disahkan sejak Februari lalu.

Namun saat menggelar rapat bersama yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri pada 15 Juli 2024, Rahmad menyebut ternyata anggaran subsidi pupuk tambahan yang telah disepakati belum dicairkan oleh Kementerian Keuangan. 

Selanjutnya: Karena hal itu, Rahmad mengatakan, Pupuk Indonesia....

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementan Ingin Ambil Alih PT Pupuk Indonesia, Pengamat: Tak akan Selesaikan Masalah

6 jam lalu

Pupuk Indonesia. Wikipedia
Kementan Ingin Ambil Alih PT Pupuk Indonesia, Pengamat: Tak akan Selesaikan Masalah

Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Khudori menyebut langkahKementerian Pertanian (Kementan) yang ingin mengambil alih PT Pupuk Indonesia tak akan menyelesaikan masalah. Mengapa?


Kementerian Keuangan Tagih Utang Talangan Lapindo Rp 2,23 Triliun ke Grup Bakrie

6 jam lalu

Endapan lumpur Lapindo mengering di kolam penampungan di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 29 Mei 2021. ANTARA/Umarul Faruq
Kementerian Keuangan Tagih Utang Talangan Lapindo Rp 2,23 Triliun ke Grup Bakrie

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan bersiap menagih utang grup Bakrie, PT Minarak Lapindo Jaya sebesar Rp 2,23 triliun.


Sri Mulyani Restrukturisasi Rencana Anggaran Menyusul Kabinet Gemuk Prabowo: Harus Segera Diselesaikan

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2024 di Gedung Thamrin, Bank Indonesia (BI), Jumat, 18 Oktober 2024. Meskipun tekanan sudah mereda tetapi KSSK tetap mewaspadai tekanan yang terjadi pada perekonomian dunia. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Restrukturisasi Rencana Anggaran Menyusul Kabinet Gemuk Prabowo: Harus Segera Diselesaikan

Sri Mulyani akan mengubah Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) secepat mungkin.


Program Quick Win Prabowo-Gibran dengan Anggaran Rp 121 Triliun, Apakah Itu?

2 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto saat akan pengucapan sumpah Sunarto sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) di Istana Negara, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024. TEMPO/Subekti.
Program Quick Win Prabowo-Gibran dengan Anggaran Rp 121 Triliun, Apakah Itu?

Prabowo akan luncurkan program quick win untuk 2025, dengan anggaran meningkat menjadi Rp 121 triliun, dari sebelumnya Rp 113 triliun. Program apa ini


Survei: Mayoritas Warga Yakin Militer Polandia Tidak Mampu Lindungi Negara

2 hari lalu

Tentara turun dari kendaraan militer untuk mengambil posisi saat latihan militer NATO Steadfast Defender Brilliant Jump 2024 di Drawsko Pomorskie, Polandia 26 Februari 2024. Cezary Aszkielowicz/Agencja Wyborcza.pl via REUTERS
Survei: Mayoritas Warga Yakin Militer Polandia Tidak Mampu Lindungi Negara

Sebanyak 62.5 persen responden dalam sebuah survei menyebut yakin militer mereka tidak mampu melindungi negara.


Prabowo Singgung Banyak Kebocoran Anggaran, Indef: Riset Kami, Sudah 40 Persen Bocor

2 hari lalu

Jajaran Wakil Menteri Kabinet Merah Putih yang baru dilantik berfoto bersama usai pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Singgung Banyak Kebocoran Anggaran, Indef: Riset Kami, Sudah 40 Persen Bocor

Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya sempat menyinggung tentang banyaknya kebocoran anggaran. Seperti apa hasil riset Indef?


Ekonom Indef soal Tambahan Kementerian Prabowo: Kabinet Gemuk Gerakan Pasti Lamban

3 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto berfoto bersama dengan menteri Kabinet Merah Putih (KMP) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024. Menteri KMP terdiri dari 53 orang menteri. Daftar itu terdiri dari tujuh kementerian koordinator, empat puluh satu kementerian, serta lima kepala lembaga. Sejumlah menteri di pemerintahan Presiden Jokowi kembali menjabat. TEMPO/Subekti.
Ekonom Indef soal Tambahan Kementerian Prabowo: Kabinet Gemuk Gerakan Pasti Lamban

Presiden Prabowo merombak struktur dan menambah jumlah kementerian. Ekonom Indef sebut risikonya bagi tata kelola dan program. Apa saja?


Prabowo Tetapkan Kementerian Keuangan Tidak Lagi Berada di Bawah Kemenko Perekonomian

3 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Prabowo Tetapkan Kementerian Keuangan Tidak Lagi Berada di Bawah Kemenko Perekonomian

Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan penataan tugas dan fungsi kementerian dalam kabinetnya. Dengan aturan terbaru, Kementerian Keuangan tidak lagi berada di bawah Kemenko Perekonomian.


Menteri HAM Natalius Pigai Heran Anggaran Cuma Rp 60 Miliar, Berharap Dapat Rp 20 Triliun

3 hari lalu

Menteri HAM Natalius Pigai (kanan) dan Wakil Menteri HAM Mugiyanto (tengah) mengunjungi kantor baru mereka di Gedung Direktorat Jenderal HAM, Setiabudi, Jakarta Selatan, DKI Jakarta pada Senin, 21 Oktober 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Menteri HAM Natalius Pigai Heran Anggaran Cuma Rp 60 Miliar, Berharap Dapat Rp 20 Triliun

Natalius Pigai menilai kementeriannya yang baru dibentuk oleh Prabowo membutuhkan dana Rp 20 triliun untuk bisa membangun HAM di Indonesia.


Prabowo Ngeluh soal Anggaran Bocor, Ekonom: Kurang Transparansi dan Akuntabilitas

4 hari lalu

Prabowo Ngeluh soal Anggaran Bocor, Ekonom: Kurang Transparansi dan Akuntabilitas

Kebocoran anggaran dan penyelewengan aset negara karena kurangnya transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah