Hutama Karya
PT Hutama Karya (Persero) mengusulkan Pernyataan Modal Negara atau PMN 2025 sebesar Rp 13,86 triliun. Guyuran modal itu akan dugunakan untuk meningkatan struktur permodalan perseroan dalam menggarap Ruas Jalan Tol Jambi-Rengat, Rengat-Junction Pekanbaru, dan Perencanaan Teknis Ruang Jalan Tol Trans Sumatera Tahap III.
“Skenario tanpa PMN akan menanggung beban bunga lebih besar, sehingga membuat potensi laba bersih persuahaan menurun,” kata Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, pada Senin, 8 Juli 2024.
Budi menyebut pengajuan PMN ini akan mendatangkan manfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan persuahaan. Bagi pemerintah, kata dia, akan mamu meningkatkan pertumbuhan PDRB.
“Dan meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera, serta memberikan konstribusi penerimaan kepada negara,” kata dia.
Selain itu, Budi menyebut masyarakat juga akan mendapatkan manfaat dengan adanya proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Menurut dia, masyarakat akan mudah dalam mobilitas, meningkatkan efektivitas dalam bertransportasi, dan mengurai simpul kemacetan.
“Ini memicu pertumbuhan ekonomi daerah serta pemerataan penduduk sehingga mampu menurunkan biaya transportasi dan menyerap tenaga kerja selama masa konsesi,” kata Budi.
Sementara manfaat dari sisi perusahaan, kata Budi, akan membuat struktur permodalan lebih kuat dalam rangka menyelesaikan penugasan Jalan Tol Trans Sumatera. Selain itu, perusahaan akan mampu untuk mengembangkan usaha.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Prediksi Subsidi dan Kompensasi Energi 2024 bakal Bengkak