TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia dapat mencapai targetnya pada 2024, yakni Rp 12,25 triliun.
“Kalau RNTH, ini masih 2 minggu, tentu kami masih optimis,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik dalam kelas wartawan pasar modal di kantornya, Kamis, 25 Januari 2024.
Jeffrey menjelaskan, target tersebut bisa dicapai dengan pertimbangan suku bunga stabil. “Kenaikan suku bunga selalu memberikan dampak yang negatif terhadap transaksi di instrumen seperti saham,” tuturnya.
Apabila suku bunga stabil, kata Jeffrey, transaksi terhadap instrumen yang berisiko seperti saham seharusnya kembali bergairah.
Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya akan meluncurkan beberapa produk, seperti single stock futures. “Kemudian kami juga sedang mengkaji beberapa produk lain yang akan kami sampaikan kemudian, yang diharapkan bisa juga mendorong likuiditas di pasar,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Divisi Riset PT BEI, Verdi Ikhwan, juga yakin RNTH di pasar saham Indonesia dapat mencapai target.
“Optimis karena kondisi setelah Pemilihan Umum (Pemilu), secara historikal biasanya terjadi pembalikan, artinya responnya bagus, peningkatan transaksi,” ujar Verdi, Rabu, 13 Desember 2023.
Selain itu, lanjutnya, peningkatan RNTH tahun depan juga akan dipengaruhi oleh meningkatnya supply and demand seiring meningkatnya jumlah perusahaan tercatat dan jumlah investor di pasar modal Indonesia.
“Kita punya base dari supply and demand, jumlah emiten kita banyak, jumlah investor banyak. Sehingga, kita optimis, termasuk kondisi makro kita, pemerintah menargetkan tumbuh 5 persen, itu lumayan gede dibandingkan negara lain,” ujar Verdi.
DEFARA DHANYA | ANTARA
Pilihan Editor: Tim Anies, Prabowo, dan Ganjar Kompak Hilirisasi Utamakan Pelestarian Lingkungan