TEMPO.CO, Palembang - PT Hutama Karya (Persero) pada tahun 2023 lalu telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 951 kilometer. Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto,menyatakan kinerja positif perusahaan di antaranya disumbang dari keikutsertaan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Adapun deretan jalan tol yang selesai pembangunannya sepanjang tahun 2023 meliputi:
- Jalan Tol Sigli Banda – Aceh Seksi 5 & 6 Blang Bintang – Baitussalam (13 km)
- Jalan Tol Indrapura – Kisaran Seksi Indrapura – Lima Puluh (15 km)
- Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Stabat – Tanjung Pura (27 km)
- Jalan Tol Indralaya – Prabumulih (65 km)
- Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi Tebing Tinggi – Indrapura (20,4 km)
- Seksi Junction Tebing Tinggi (7 km).
Budi menjelaskan Hutama Karya telah turut berinvestasi pada proyek Jalan Tol Trans Sumatera, khususnya pada dua ruas tol yakni Medan – Binjai (16,8 km) dan Bakauheni – Terbanggi Besar (140,9 km) dengan total transaksi senilai Rp 20,5 triliun pada Juni 2023 lalu.
Kegiatan kerja sama investasi itu, menurut Budi, telah berdampak baik bagi konstruksi pelat merah tersebut. Utamanya, terlihat dari sisi kinerja keuangan dengan pengurangan bunga dan cicilan pokok perusahaan pada tahun 2025.
Sepanjang tahun 2023, Hutama Karya secara umum membukukan kinerja keuangan positif dengan laba bersih sebesar Rp 1,66 triliun atau meningkat 215,31 persen dibandingkan tahun 2022. Dari sisi pendapatan, Hutama Karya mencatatkan sebesar Rp 27,78 triliun pada tahun 2023.
“Keberhasilan Hutama Karya dalam melakukan aksi korporasi melalui kerja sama investasi bersama Indonesia Investment Authority (INA) atas dua ruas tol di Sumatra menjadi tonggak keberhasilan atas kinerja positif yang diraih Hutama Karya pada tahun 2023,” kata Budi Harto, Rabu, 24 Januari 2024.
Selain itu, Hutama Karya juga mencatat EBITDA tahun 2023 sebesar Rp 4,1 triliun. Angka ini naik 17,44 persen, sedangkan ekuitas perusahaan mencapai Rp 115,33 triliun atau tumbuh hingga 36,04 persen.
Saat ini, Hutama Karya menduduki posisi peringkat 8 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan total sebesar Rp 170,37 triliun atau naik 8,96 persen.
Sementara itu, puluhan proyek yang dirampungkan Hutama Karya sepanjang tahun lalu meliputi:
- Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Pasca Gempa Cianjur Paket 12,
- Bendungan Ameroro Paket II di Sulawesi Tenggara,
- Universitas Pendidikan Indonesia Tahap 2 di Bandung,
- JDU SPAM Regional Mebidang di Sumatera Utara,
- Jembatan Kretek II di Yogyakarta,
- Proving Ground Bekasi,
- Aesthetic Center RSUP Sanglah di Bali,
- Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Mandalika untuk mendukung perhelatan MotoGP di Lombok beberapa waktu lalu,
- Jalan Muri – Kwatisore yang rampung tiga bulan lebih awal guna membuka konektivitas masyarakat di Papua Barat.
Lebih jauh, Budi menyebutkan nilai kontrak konstruksi pada tahun 2023 mencapai Rp 30,79 triliun dengan kontribusi terbesar dari proyek jalan dan jembatan. Nilai ini meliputi Kerjasama Operasional (KSO) sebesar Rp 9,23 triliun, dan Non-KSO sebesar Rp 21,55 triliun.
Selain itu, masih ada 43 proyek yang dalam proses konstruksi terdiri dari 12 Proyek EPC, 8 Proyek Gedung, dan 23 Proyek Infrastruktur yang tersebar hampir diseluruh Indonesia. Proyek yang berjalan di antaranya meliputi Universitas Malikussaleh, Tol Tebing Tinggi Serbelawan (Seksi 3), KSPN Danau Toba, Irigasi Rentang, Bendungan Way Apu, RSUP I.G.N.G Ngoerah Bali, Fender Jembatan Pulau Balang, RSIA Sardjito, Menara Turyapada Bali, dan Elevated KA Medan Paket 2.
Tak hanya itu, Hutama Karya juga berhasil mengantongi sebanyak 23 kontrak baru yang terdiri dari 16 proyek infrastruktur (jalan, jembatan, bendungan, dll), dan 7 proyek gedung. Perolehan kontrak baru ini tumbuh sebesar 55,1 persen dibandingkan tahun 2022.
Sementara untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Hutama Karya meneken kerja sama di berbagai proyek sepanjang tahun 2023. Beberapa di antaranya adalah Proyek Jalan Bebas Hambatan IKN Segmen Jembatan Pulau Balang – Sp. Riko senilai Rp 2,04 triliun, Proyek Rusun ASN 2 IKN senilai Rp 1,34 triliun, Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karangjoang – KKT Kariangau senilai Rp 847 miliar, dan Proyek Kantor Kementerian Koordinator 2 IKN senilai Rp 690 miliar.
Pilihan Editor: Pembangunan Bandara IKN Dikebut, Menhub: Bulan Juli Selesai untuk Diuji Coba