TEMPO.CO, Jakarta - Netflix mencatat penambahan 13,1 juta pelanggan baru pada kuartal empat 2023. Angka ini menjadi rekor pencapaian tertingginya, yakni total 260 juta pelanggan. Bahkan, jumlah ini melampaui prediksi Wall Street. Sebelumnya, pertumbuhan pelanggan baru Netflix diperkirakan berkisar 8,97 juta.
Jumlah pelanggan baru Netflix disebut melambung berkat tayangan drama kerajaan The Crown dan The Killer. "Semakin jelas bahwa Netflix telah memenangkan 'perang streaming'," kata analis media Bank of America Jessica Reif Ehrlich, dilansir dari Reuters pada Rabu, 24 Januari 2024.
Ehrlich mengatakan, Netflix adalah pihak yang diuntungkan dari perubahan dinamika pasar. Perusahaan media dipukul untuk mengevaluasi strategi mereka dalam mempertahankan film dan serial televisi secara eksklusif untuk layanan streaming-nya sendiri. Ehrlich mengumpamakan kondisi ini seperti win-win, di mana Netflix berpeluang mengurangi investasi dalam produksi asli yang lebih tinggi risiko, meskipun kesepakatan lisensi memberikan pendapatan yang dibutuhkan perusahaan media lain.
Saham raksasa streaming itu dilaporkan naik sebesar 8,3 persen dalam perdagangan after hours. Sepanjang 2023, saham Netflix tercatat meningkat 65 persen. Mereka juga melaporkan bahwa pendapatan per saham sebesar US$ 2,11 dan melampaui perkiraan konsensus sebesar US$ 2,22 per saham. Besaran pendapatan per saham dipengaruhi oleh kerugian non-tunai karena nilai tukar mata uang sebesar US$ 239 juta. Walhasil, pendapatan perusahaan merangkak menjadi US$ 8,8 miliar, padahal prediksinya hanya US$ 8,7 miliar.
Netflix memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dua digit yang sehat sepanjang 2024. Namun, tentunya dibarengi dengan menambah anggota dan investasi dalam bisnis periklanan. Pasalnya, Netflix menilai periklanan belum menjadi penggerak utama pertumbuhan pendapatan mereka. Oleh sebab itu, mereka pasang target untuk mengejar potensi tersebut pada 2025.
Bagaimanapun, Netflix mengakui bahwa capaian perusahaan tak lepas dari kekuatan kekayaan intelektual mereka. Seperti misalnya acara realitas Squid Game: The Challenge yang mendapat banyak atensi, serial termasuk All the Light We Cannot See, hingga sinema layar lebar seperti Rebel Moon: A Child of Fire, bahkan program non-bahasa Inggris salah satunya Lupin.
Melihat pertumbuhannya, Co-CEO Ted Sarandos menyebut Netflix memiliki sejarah yang kaya dalam memecahkan hit-hit terbesar televisi. Mulai dari Breaking Bad, The Walking Dead, Schitt's Creek, sampai Suits. "Saya sangat senang bahwa studio-studio tersebut kembali lebih terbuka terhadap perizinan. saya sangat senang untuk memberi tahu mereka bahwa kami terbuka untuk bisnis."
Pilihan Editor: Walhi Sebut Pernyataan Gibran Tak Sesuai Fakta: Food Estate Singkong Gagal, Tidak Pernah Panen