TEMPO.CO, Jakarta - Pada saat Debat Cawapres Jilid 2 yang diselenggarakan pada Ahad 21 Januari 2024 lalu, cawapres 02 Gibran Rakabuming menyebutkan bahwa Cak Imin berhasil atas performa selama debat karena mendapatkan catatan yang dibuatkan oleh Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin.
“Mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya. Mungkin itu kan mungkin dapat contekan dari Pak Tom Lembong mungkin. ya,” ujar Gibran pada saat debat di JHCC tersebut.
Ramai diperbincangkan setelah namanya disebut-sebut, lantas siapa sebenarnya Thomas Lembong akrab disapa Tom Lembong itu? Berikut profilnya.
Sosok Sang Eks Menteri Perdangangan
Dilansir dari Tempo, Tom Lembong yang berusia 52 tahun ini, dikenal sebagai seorang wirausahawan dan investor yang berasal dari Indonesia. Lahir pada 4 Maret 1971, dengan nama lengkap Thomas Trikasih Lembong. Ia pernah menjabat mantan Menteri Perdagangan Indonesia pada 2015-2016 kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), ayah dari Gibran. Saat ini, Tom Lembong menjadi Wakil Kapten Tim Pemenangan Amin.
Selain dipercaya sebagai Menteri Perdagangan, ia pernah diberikan mandat sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang saat ini berganti nama menjadi Kementerian Investasi periode 2016-2019.
Pernah menempuh pendidikan di Universitas Harvard, Tom Lembong mendapatkan gelar sarjananya pada 1994 untuk bidang Arsitektur Perkotaan. Sebelumnya, ia diketahui pernah menduduki bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD) di Regina Pacis Jakarta.
Setelah menuntaskan pendidikannya, Tom Lembong pun merintis karirnya dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) sebagai senior manajer di Departemen Corporate Finance Makindo pada setahun setelah wisuda. Kemudian pada 1999-2000, ia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.
Selanjutnya, Tom Lembong kembali dipercaya sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2000-2002. Pada saat setelah itu, karir Tom Lembong di bidang keuangan dan ekonomi pun melejit. Pada saat itu, BPPN masih berada di naungan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang memiliki tugas untuk melakukan rekapitalisasi dan restrukturisasi sektor perbankan Indonesia yang sempat mengalami Krisis Keuangan Asia pada 1998.
Setelah bekerja di BPPN, ia kembali berkarir di Farindo Investments hingga 2005. Setahun kemudian, Tom menjadi salah satu pendiri dan CEO di sebuah perusahaan ekuitas swasta yang bernama Quvat Management di Singapura. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia pernah tercatat sebagai presiden komisaris di PT Graha Layar Prima atau Blitz Megaplex. Nama Tom Lembong yang dikenal dengan bidang keuangan, ia dipercaya sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur Jakarta saat itu, Joko Widodo.
Kemudian pada 12 Agustus 2015 ia baru ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Perdagangan RI. Selain itu, perannya sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato Jokowi semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta kembali ia teruskan sepanjang masa jabatan pertama Jokowi sebagai Presiden Indonesia.
Tom Lembong menjadi orang di balik layar yang menuliskan pidato untuk Presiden Jokowi di beberapa momen yang paling ikonik. Salah satunya saat Jokowi berpidato “Game of Thrones” pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018, dan pidato “Thanos” di Forum Ekonomi Dunia.
Saat ini, Tom ditugaskan di Dewan Penasihat Internasional IISS (Institut Kajian Strategis Internasional) di London, dan di Dewan Penasihat Internasional Plastic Omnium, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang komponen otomotif di Prancis. Kemudian ia mendirikan Consilience Policy Institute yang secara beroperasi di Singapura. Lembaga ini sebagai wadah pemikir yang mengadvokasi kebijakan ekonomi internasional dan reformis di Indonesia.
Selama berkarir, Tom dianugerahi Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship pada 2017. Kemudian tiga tahun setelahnya, ia menerima penghargaan Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade atau Gwanghwa Medal dari Korea Selatan.
MYESHA FATINA RACHMAN I HAN REVANDA PUTRA
Pilihan editor: LFP Disebut Gibran Saat Debat Cawapres, Ketahui Apa Itu Baterai Lithium Ferro Phosphate