3. Hasto PDIP Singgung Foto Maruarar Sirait Bersama Pengusaha
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan DPP telah menerima laporan atas mundurnya Maruarar Sirait sebagai kader. Hasto menyebut, Maruarar yang akrab disapa Ara itu sudah berhasil sebagai pengusaha.
“Terlebih dengan kondisi Pak Ara sekarang yang sudah semakin berhasil sebagai pengusaha. Beberapa foto Pak Ara dengan pengusaha menunjukkan keberhasilan itu,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Januari 2024.
Pernyataan Hasto yang menyebut foto Ara dengan pengusaha itu diduga saat pertemuan makan malam kelas atas yang dihadiri sejumlah konglomerat ternama Indonesia. Di antaranya ada Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Franky Widjaja, dan Boy Thohir. Bukan sebatas makan malam, mereka berkumpul untuk membahas proyek strategis Ibu Kota Negara (IKN).
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Lumbung Ikan Nasional di Maluku Batal Diwujudkan SBY dan Jokowi, Anies: Akan Kami Bangun
Calon presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan berjanji akan merealisasikan proyek Lumbung Ikan Nasional (LIN) jika terpilih menjadi Presiden RI pada Pilpres 2024. "Sudah saatnya proyek yang sebelumnya dibatalkan itu menjadi milik orang Maluku," ujar Anies dalam kampanye politik di Kota Ambon, Senin, 15 Januari 2024.
Menurutnya proyek strategis Lumbung Ikan Nasional secara langsung akan berdampak kepada nelayan kecil hingga pengusaha-pengusaha besar di daerah itu.
Pasalnya melalui Lumbung Ikan Nasional tersebut segala bentuk pengelolaan dan pengolahan hasil perikanan di Maluku akan melalui proses yang matang mulai dari hulu ke hilir.
Berita lengkapnya ada di sini.
5. Walhi Sebut Belasan Perusahaan Prabowo Kuasai 500 Ribu Hektare Lahan
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi membeberkan sejumlah perusahaan milik calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang menguasai tanah seluas 500.000 hektare. Manajer Kampanye Walhi Uli Arta Siagian mengatakan ada sekitar 17 perusahaan milik Menteri Pertahanan itu yang tergabung di satu grup besar bernama PT Nusantara Energy Resource.
"Jadi ada 17 perusahaan yang tergabung di dalamnya dan perusahaan-perusahaan ini bergerak di usaha-usaha pertambangan, kehutanan, dan perkebunan monokultur sawit," ujar Uli dalam diskusi di Jakarta Selatan pada Senin, 15 Januari 2024.
Lahan tersebut terdiri dari Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB). Menurut Uli, hal yang harus menjadi sorotan adalah kesesuaian kepemilikan lahan tersebut dengan peraturan perundang-undangan. Terutama pada saat izin itu diberikan.
Berita lengkapnya ada di sini.