Puji menuturkan, neraca perdagangan nonmigas Desember 2023 lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lalu, rendah jika dibandingkan dengan Desember 2022. Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$ 1,89 miliar.
Sedangkan selama Januari–Desember 2023, sektor migas mengalami defisit US$ 19,91 miliar. Namun, dia berujar masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$ 56,84 miliar, sehingga secara total, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 36,93 miliar
BPS mencatat komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah. Tercatat defisit neraca perdagangan migas pada Desember 2023 ini lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
Secara komulatif hingga Desember 2023 total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 36,93 miliar. Angka ini lebih rendah sekitar US$ 17,52 miliar atau 33,46 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pilihan Editor: Bappebti Jawab Ombudsman soal Maladministrasi Perizinan Bursa Berjangka