TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT saat ini masih melakukan investigasi untuk menemukan penyebab tabrakan antara KA Turangga dengan kereta lokal Commuter Line Bandung Raya, yang terjadi di lintas Haurpugur Cicalengka, KM181+700, Bandung, pada Jumat, 5 Januari 2024.
Kepala Sub-Bagian Data, Informasi, dan Humas KNKT Anggo Anurogo menyebut, saat ini proses investigasi yang dilakukan tim masih pada tahap awal. KNKT masih mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk memastikan penyebab kecelakaan ini. "Ini masih proses awal investigasi. Masih mengumpulkan data," ucap Anggo dalam keterangannya kepada Tempo pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Karena itu, ia menyebut, KNKT belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan ini. Menurutnya, perlu ada analisa lanjutan dari hasil temuan di lapangan. "Jadi mengenai penyebab tentunya masih perlu dianalisa lebih lanjut," ujar Anggo.
Ditanya mengenai proses detail yang sedang dilakukan KNKT, Anggo menyebut dia tak memiliki kapasitas untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu. "Mohon maaf dalam hal teknis investigasi, saya tidak dalam kapasitas untuk memberi keterangan," katanya.
KNKT telah menurunkan tim investigasi ke lokasi kejadian. Tim yang bertugas dipimpin oleh Gusnaedi Rachmanas, anggota Aditya W.S Yudishtira dan Yogi Arisandi, serta tenaga ahli Agus Marson. Kegiatan investigasi berlangsung selama 4 hari, terhitung mulai 5-8 Januari 2024.
"Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono lewat keterangan tertulis, Jumat.
KNKT, kata dia, akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait. Dia juga mengatakan saat ini KNKT belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya kecelakaan.
YOHANES MAHARSO | MOH. KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Pekan Pertama 2024, BI Catat Rp 8,61 Triliun Modal Asing Masuk RI