TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub menanggapi soal rencana penerapan dynamic price atau harga dinamis pada tarif light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi atau tarif LRT Jabodebek.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal. Dia tak menjawab secara gamblang soal penerapan harga dinamis pada tarif LRT Jabodebek.
Namun yang pasti, Risal menegaskan, tarif LRT Jabodebek saat ini masih promo. "Masih promo, masih promo, kita nikmatin promo sampai Februari 2024," ujar dia di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat pada Rabu, 20 Desember 2023.
Oleh sebab itu, tarif LRT Jabodebek masih dipatok Rp 700 per kilometer. "Masih belum ada perubahan," tutur Risal.
Sebelumnya diberitakan, Kemenhub mengubah tarif promo LRT Jabodebek pada 21 Oktober 2023 untuk mengoptimalkan layanan pada akhir pekan. Perubahan ini mulai berlaku pada 22 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024.
Adapun tarif promo pada akhir pekan atau weekend adalah Rp 3.000 pada kilometer pertama dan berikutnya dikenakan Rp 700 untuk per kilometer. Tarif maksimalnya adalah Rp 10.000.
Sementara pada hari biasa atau weekday, skema tarifnya adalah Rp 3.000 untuk kilometer pertama dan Rp 700 untuk tiap kilometer berikutnya. Adapun tarif maksimalnya Rp 20.000.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: Jumlah Penumpang LRT Jabodebek 331.947 Orang Selama 11 Hari Operasi, Ini Hasil Evaluasi Kemenhub