Tidak hanya melakukan peningkatan, SKK Migas juga berhasil menurunkan frekuensi unplanned shutdown di lapangan menjadi 859 kejadian dari 908 kejadian pada tahun 2022. Bahkan, potensi kehilangan produksi minyak di lapangan turun signifikan menjadi 8.157 barel minyak per hari (BOPD) dari 12.134 BOPD tahun sebelumnya.
“Capaian ini merupakan hasil dari kolaborasi dan kerjasama yang baik antara SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam upaya mencapai target jangka panjang pada tahun 2030. Meskipun masih terdapat perbedaan antara long term plan dan realisasi saat ini, pencapaian ini diharapkan menjadi entry point yang baik untuk memperkuat optimisme pada tahun 2024,” ujar Dwi.
Dwi mengatakanbahwa capaian-capaian menjadi landasan penting bagi industri migas nasional.
PARLIZA HENDRAWAN
Pilihan editor: Lifting Migas Tahun Ini Masih di Bawah Target, SKK Migas Beberkan Kendalanya