TEMPO.CO, Jakarta - Arifin Tasrif Menteri ESDM menyebut bahwa izin usaha pertambangan khusus atau IUPK milik PT Freeport Indonesia diperpanjang hingga 2061, sebelumnya IUPK milik PT Freeport Indonesia akan berakhir pada 2041. Namun demikian, Arifin menyebut bahwa kepemilikan saham mayoritas PT Freeport Indonesia saat ini dikuasai oleh Pemerintah Indonesia.
"Freeport ya itu 2061 nanti, karena kan dia sudah sekian puluh tahun ada dalam persyaratannya kan ada cadangan masa kita mau putus, cari lagi," ujar Arifin Tasrif di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Jumat, 17 November 2023.
Meskipun demikian, Arifin Tasrif menyebut bahwa terkait permasalahan teknis seperti pengeboran akan tetap dilakukan oleh PT Freeport Indonesia. Sementara itu, bagian operator ship-nya akan dipegang oleh MIND ID.
"Dipegang mayoritas Indonesia, operator ship-nya MIND ID tetapi kan manajemen kalau untuk perihal teknik pertambangan, apa segala macam tetap saja kita perlu yang jago ngebor dalam," ujar Arifin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menerima kedatangan Chairman Freeport McMoran Richard Adkerson di tengah kunjungannya di Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin, 13 November 2023 waktu setempat. Dalam pertemuannya tersebut, Jokowi menyambut baik pembahasan mengenai penambahan saham Freeport di Indonesia hingga perpanjangan masa izin tambang yang telah mencapai tahap akhir.
"Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir,” kata Jokowi kepada Richard Adkerson, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa dini hari, 14 November 2023.
Profil PT Freeport Indonesia
Seperti dilansir dari Koran Tempo edisi Kamis, 16 November 2023, PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang mineral yang memiliki hubungan dengan Freeport McMoRan. Lebih lanjut, Freeport McMoran merupakan perusahaan pertambangan dan eksplorasi berasal dari Amerika Serikat dan Mining Industry Indonesia atau MIND ID.
Sejarah berdirinya Freeport dimulai pada 1936 melalui Ekspedisi Cartenz yang dipimpin oleh A.H. Colijn, F.J. Wissel, dan seorang geolog bernama Jean-Jacques Dozy, yang sekaligus merupakan kelompok luar pertama yang berhasil mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg. Kemudian, pada 1963 dilakukan Ekspedisi Freeport yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint yang bertujuan untuk menemukan kembali Ertsberg.
PT Freeport Indonesia kemudian didirikan pada 1967 sebagai anak perusahaan dibawah naungan Freeport-McMoRan Inc yang merupakan perusahaan pertambangan dan eksplorasi asal Amerika Serikat. Pada saat itu, pemerintah Indonesia yang dipimpin Soeharto sepakat untuk menandatangani perjanjian kontrak karya dengan Freeport-McMoRan yang memungkinkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut melakukan eksplorasi dan eksploitasi tambang tembaga dan emas di wilayah Pegunungan Grasberg.
Lebih lanjut, penandatanganan tersebut merupakan salah satu pionir awal PMA atau Penanaman Modal Asing pertama untuk Indonesia dengan jangka waktu 30 tahun setelah beroperasi. Operasi pertambangan di Pegunungan Grasberg, Papua dimulai secara resmi pada 1973 yang menjadikan PT Freeport Indonesia menjadi produsen tembaga dan emas terkemuka di dunia.
RENO EZA MAHENDRA | MARTHA WARTA SILABAN
Pilihan Editor: Menteri ESDM Sebut Izin Usaha Pertambangan Freeport Diperpanjang hingga 2061