TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pernah menegaskan dirinya tidak akan bersikap netral dalam Pilpres 2024. Ia mengatakan akan tetap cawe-cawe atau ikut campur pada pelaksanaan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 demi keberlanjutan kepemimpinan nasional.
“Saya harus cawe-cawe,” kata Jokowi ketika berbincang dengan para pemimpin media massa di Istana Merdeka, Senin, 29 Mei 2023.
Menurut Jokowi, sikap cawe-cawe politik yang dilakukannya bertujuan agar Pilpres 2024 berjalan dengan baik, tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara. Dia mengklaim langkah itu dilakukan untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Presiden pun menyebut aparatnya tidak akan salah menafsirkan pernyataannya untuk bertindak mendukung salah satu calon.
Belakangan, tepatnya pada Senin, 19 Oktober 2023 lalu, Mahkamah Konstitusi yang diketuai adik ipar Jokowi, Anwar Usman, menyetujui kepala daerah yang terpilih melalui pemilihan umum bisa menjadi calon presiden atau wakil presiden meski belum berusia 40 tahun.
Usai putusan MK tersebut, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Tak berhenti di situ, berbagai upaya dilakukan demi memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Bahkan, tercatat hingga kini ada sejumlah menteri dan wakil menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin yang terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Dua Wakil Menteri Kepergok Kampanye Menangkan Prabowo-Gibran
Sejumlah anak buah Jokowi pun kepergok kampanye untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Terbaru, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Paiman Raharjo, diduga memimpin rapat membahas dukungan kepada calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Bapak-ibu, kita menindaklanjuti rapat yang kedua. Kita sudah sepakat membantu Mas Gibran untuk memenangkan pemilu (pemilihan umum) di 2024," kata Paiman, dalam sebuah video pendek yang diterima Tempo, pada Senin, 30 Oktober 2023.
Mantan Rektor Universitas Prof. Moestopo itu juga menjelaskan kepada tamu bahwa, hasil rapat tersebut akan dilaporkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno. "Setelah rapat hasilnya apa, saya akan sampaikan kepada Pak Pratikno dan Pak Jokowi," tutur Paiman.
Saat dimintai konfirmasi perihal rapat tersebut, Paiman menyebut pertemuan itu adalah rapat biasa relawan Sedulur Jokowi. "Itu rapat rutin biasa di rumah," kata dia melalui sambungan telepon, Senin, 30 Oktober 2023. Dia menjelaskan, Sedulur Jokowi adalah relawan yang dibentuk sejak 2012.
Paiman yang mengaku menjabat sebagai ketua umum relawan itu mengatakan sikap Sedulur Jokowi saat ini mendukung Gibran. "Karena kita sejak 2012 kan dukung Pak Jokowi," kata dia.
Paiman juga mengaku telah menjelaskan kepada anggota Sedulur bahwa posisinya hanya memantau kerja anggota Sedulur. Tidak terlibat dalam kerja anggota panitia. "Saya pejabat negara kan enggak boleh," tutur dia. "Saya bilang gitu, kan."
Selanjutnya: Tak hanya Paiman, Wakil Menteri Agraria ...