TEMPO.CO, Jakarta - Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dikabarkan tengah diincar oleh calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, untuk bergabung dalam tim pemenangannya. Hal tersebut dibenarkan oleh Bendahara Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Olly Dondokambey.
“Namanya mau cari suara, siapa pun dia kami komunikasikan,” kata Olly kepada Tempo saat ditemui di Hotel Borobudur, Sabtu malam, 29 Oktober 2023.
Sebelumnya, Khofifah sempat disebut masuk dalam daftar potensial bakal calon presiden untuk Ganjar. Tetapi, pada akhirnya terpilih Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar dalam kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Adapun nama Khofifah dilirik karena dia tengah memimpin Jawa Timur yang disebut sebagai lumbung suara oleh cara kandidat calon presiden dan wakil presiden.
Berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jawa Timur terdapat Daftar Pemilih Tetap sebanyak 15.495.556 pemilih laki-laki dan 15.907.282 pemilih perempuan yang tersebar di 38 Kabupaten atau Kota, 666 Kecamatan, 8.494 Desa/Kelurahan, dan 120.666 TPS.
Di sisi lain, Khofifah akhirnya buka suara terkait keinginan kubu Ganjar Pranowo yang ingin mengajaknya jadi tim kampanye nasional. Menurut Khofifah, saat ini dia tengah memaksimalkan kinerjanya sebagai Gubernur Jawa Timur. Apalagi, kata dia, masa jabatannya akan segera berakhir dalam dua bulan ke depan, yakni Desember 2023.
“Saya sedang maksimalkan tugas akhir periode ini sebagai Gubernur Jawa Timur,” kata dia saat dihubungi via Whatsapp, Ahad, 29 Oktober 2023.
Berangkat dari sisa waktu akhir masa jabatannya yang tak lagi banyak tersebut, Khofifah tak ingin tugas akhir periodenya tak maksimal. Ia mengatakan jika dirinya terlibat dalam Tim Pemenangan tentu jadinya harus mengajukan cuti. “Pejabat jika kampanye kan harus cuti,” kata dia.
Maka dari itu kata Khofifah menegaskan, bahwa dirinya ingin mandat menjalankan tugas pemerintah ini berjalan dengan maksimal. “Izinkan saya maksimalkan tugas membawa mandat ini,” kata dia.
Profil Singkat Khofifah
Khofifah Indar Parawansa adalah seorang politikus yang lahir di Surabaya, pada 19 Mei 1965. Kecintaan Khofifah kepada dunia politik dimulai ketika dia memutuskan untuk berkuliah di dua kampus pendidikan tinggi sekaligus.
Dia mengambil dua gelar sarjana, yakni pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) serta jurusan Ilmu Komunikasi dan Dakwah Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya.
Istri dari almarhum Indar Parawansa itu pun kemudian mengawali kariernya di dunia politik dengan menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada usia 27 tahun. Di tahun yang sama, dia terpilih menjadi anggota DPR RI untuk masa jabatan 1992-1997. Di akhir masa jabatannya, ia kembali terpilih, tetapi hanya bertahan dua tahun sampai 1998 lantaran peralihan kekuasaan reformasi.
Saat Pemilihan Umum (Pemilu) pertama pada 1999, ia memutuskan hengkang dari PPP dan masuk ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Berkat keanggotaannya dalam partai bentukan Abdurrahman Wahid itu, Khofifah kembali naik menjadi wakil rakyat dari lembaga legislatif. Namun, hal itu tidak bertahan lama dan dia diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan ke-5 dalam kabinet Persatuan Indonesia.
Pada Pilpres 2014, Khofifah diminta untuk menjadi juru bicara tim sukses (Timses) Joko Widodo – Jusuf Kalla (JK). Setelah Jokowi – JK terpilih sebagai presiden, dia mendapatkan jatah kursi sebagai Menteri Sosial (Mensos) periode 2014-2019. Namun, kariernya di instansi kementerian harus terhenti karena berpartisipasi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018.
Bersama Wakil Gubernur Emil Dardak, Khofifah pun berhasil memenangkan Pilgub Jawa Timur 2018. Dia pun menjadi orang nomor satu di provinsi tersebut hingga saat ini, dan masa jabatannya akan berakhir pada Desember 2023 mendatang.