Targetkan Massa Islam NU?
Rencana program kerja berbasis ekonomi syariah yang diumbar pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin tak bisa terlepas dari pengaruh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dengan basis massa dari pemilih Islam Nahdlatul Ulama (NU).
Akan tetapi, Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan bahwa pemilih dari kalangan NU tidak secara keseluruhan memilih Cak Imin. Dia menuturkan bahwa PKB memang meraih suara meyakinkan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, sehingga dapat mengkonsolidasi kekuatan politik dari masyarakat NU.
“Pertama, elektabilitas Muhaimin Iskandar itu rendah, jadi kalau duet ini tidak bisa diharapkan untuk meningkatkan elektabilitas, menjadi beban Anies Baswedan untuk menaikkan elektabilitasnya,” kata Adi saat dihubungi, Sabtu, 2 September 2023.
Adi menjelaskan, semuanya bisa terjadi dalam kontestasi politik. Dia menyebut bahwa Cak Imin memiliki pekerjaan rumah (PR) besar untuk dapat menyatukan kekuatan massa NU.
Dia menyatakan bahwa ada sekitar 56 persen masyarakat yang mengaku dekat dengan NU, tetapi PKB hanya memperoleh 9,6 persen suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Artinya, kata Adi, ada 45 persen yang tidak memilih PKB.
“Ini PR besar dan secara bersama, mayoritas orang NU menjatuhkan pilihan pada Ganjar Pranowo, sebagian lainnya Prabowo Subianto, tidak banyak, dan sebagian kecil kepada Anies Baswedan. Kalau Muhaimin mampu menggalang kekuatan NU, kekuatan politik PKB menjadi dukungan duet Anies-Cak Imin. Saya rasa akan luar biasa, tapi kalau gagal ya pasangan ini cuma jadi pelengkap,” ujar Adi.
MELYNDA DWI PUSPITA | AKHMAD RIYADH
Pilihan Editor: Anies dan Prabowo Dorong Pembentukan Badan Penerimaan Negara, Bagaimana Dampaknya ke Reformasi Pajak?