Kelahiran Kembali Bugatti
Bugatti terus berkembang selama tahun-tahun penuh gejolak 1930-an. Periode ini menyaksikan terciptanya mobil pertama dari desain oleh putra tertua Ettore, Jean Bugatti, dengan bodi modern nan elegan untuk jenis mobil touring yang sedang tren.
Prestasi puncaknya adalah Type 57SC Atlantic pada 1936 yang menggunakan sirip tulang belakang, pintu dan jendela berbentuk ginjal, dan bodi fastback avant-garde. Di bawah mobil, mesin delapan silinder supercharged menghasilkan 156,6 kilowatt untuk kecepatan tertinggi 200 kilometer per jam. Terdapat selirik ode untuk desain Art Deco pada rodanya. Baru tiga unit selama tiga tahun mobil ini diproduksi, Jean meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan.
Bugatti pun mengalami pergolakan saat kematian pewaris terbesar perusahaan disusul Perang Dunia II yang pecah tiga minggu kemudian. Pabrik Molsheim hancur dan Ettore meninggal dunia pada 21 Agustus 1947. Bugatti tak pernah mencapai kesuksesan yang sama dan dibeli oleh Hispano Suiza pada 1963. Selama 40 tahun setelah sang pendiri meninggal, pabrik Bugatti masih digunakan untuk memproduksi suku cadang pesawat. Namun, perusahaan itu bukan lagi pemain utama dalam industri otomotif dan kebanyakan orang tidak mengaitkan nama Bugatti dengan keunggulan seperti dulu lagi.
Pada 1987, pengusaha Italia Romano Artioli membeli hak atas nama Bugatti. Ia mengenang hari-hari Bugatti Royale dan bagaimana mobil tersebut memadukan balap dengan kemewahan. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kembali Bugatti jenis ini kepada generasi baru.
Bugatti saat itu berbasis di Modena, Italia dan mulai memproduksi mobil sport mewah secara massal. Artioli debut dengan mobil sport super EB 110 pada 1991 di mana 140 unit sempat diproduksi sebelum akhirnya bangkrut. Padahal sebelumnya, kelahiran kembali Bugatti begitu fenomenal.
Perjalanan merek Bugatti berlanjut ke tangan Volkswagen yang membeli hak dagang pada 1998 dan memindahkan aktivitas produksi kembali ke Molsheim. Sejak itu, tidak ada lagi yang dilakukan secara setengah-setengah.
Volkswagen konsisten menciptakan mobil sport yang menjadi favorit para pecinta balap dan kemewahan. Akhir 1990-an dan awal 2000-an membuktikan bahwa Bugatti saat ini menjadi kekuatan yang kerap diperhitungkan. Pada 2005, Bugatti pun muncul di garis depan bagian baru industri mobil.
Bugatti memperkenalkan supercar pertamanya, Veyron. Mobil dengan nama yang diambil dari pengemudi yang membawa Ettore kepada kemenangan terakhirnya di Le Mans itu menjadi salah satu mobil tercepat di dunia. Veyron menjadi favorit selebritas sekaligus memulai era produksi mobil mewah nan eksklusif.
Satu dekade setelah peluncuran Veyron, datanglah Chiron yang menjadi supercar eksklusif lainnya pada lini mobil tercepat di dunia.
SYAHDI MUHARRAM | Signature Luxury Travel & Style, Refined Marques
Pilihan Editor: Beragam Keuntungan Honorer Menjadi PPPK: Tunjangan Jabatan hingga Jaminan Pensiun