Oleh karena itu, Azwar Anas berharap, ke depan mengenai SDM ini bisa dioptimalkan yang ada. Birokrasi di Indonesia, menurut dia, memiliki tantangan tarik menarik antara birokrasi berkelas dunia dengan birokrasi yang sekarang ada di zona nyaman saat ini.
“Karena proses rekrutmen kita yang memang sebagian belum berjalan dengan baik,” tutur Azwar Anas.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memang pernah menceritakan bahwa putrinya tidak lolos seleksi calon ASN yang digelar pada Oktober 2017. Hal itu diungkap Jokowi dalam Debat Capres- Cawapres atau Debat Pilpres pada 17 Januari 2019 lalu.
"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan. Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek, anak saya tidak bisa terima di situ karena memang tidak lulus," kata Jokowi saat itu.
Kemenpan RB mengungkapkan fakta hasil tes calon pegawai negeri sipil dari Kahiyang Ayu, puteri Jokowi, pada 2017. Menurut data, pada 2017 Kahiyang Ayu mengikuti seleksi atau tes ASN sebagai Pemeriksa Pertama di Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Total capaian poin Kahiyang ketika itu adalah 300, terdiri dari nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 50, Tes Intelegensia Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 155. Merujuk pada peraturan saat itu, seorang peserta CPNS dinyatakan lolos bila memenuhi "passing grade" 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP.
MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA
Pilihan editor: Menpan RB Azwar Anas Ingatkan Pesan Jokowi: Birokrasi Tak Boleh Sibuk ke Tumpukan Kertas