TEMPO.CO, Padang - Pembangunan Pasar Raya Fase VII Kota Padang akhirnya dimulai pada Rabu 20 September 2023 setelah terkendala selama 14 tahun. Pasar Raya Fase VII merupakan salah satu bangunan yang hancur saat Kota Padang diguncang gempa dengan magnitudo 7.6 pada 2009.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat Rocky Adam mengatakan, jika pembangunan Pasar Raya Fase VII ini dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Rumah dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Juga:
"Pembangunan Fase VII Pasar Pasar Raya Kota Padang merupakan salah satu pasar yang diusulkan pengerjaannya oleh PUPR," katanya saat Groundbreaking Pasar Raya Fase VII Kota Padang, Rabu 21 September 2023.
Dia melanjutkan bangunan pasar tersebut akan dibangun dengan semi basement yang diperuntukkan untuk 885 los pedagang. Lalu, lantai 1 dan 2 masing-masing 288 kios pedagang, terakhir lantai 3 akan digunakan untuk parkir sepeda motor. "Secara total Pasar Raya Fase VII dapat menampung 1.143 pedagang," ucapnya.
"Pembangunan Fase VII memiliki nilai kontrak 103.998.168.000 miliar dan ditargetkan selesai pada 4 Juli 2023." ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa menjelaskan usulan pembangunan Fase VII sudah sejak 2021 dan baru disetujui oleh Pemerintah Pusat pada 2022. Sehingga realisasinya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023.
Menurut Hendri, Pasar Raya Fase VII sangat berperan penting bagi masyarakat Kota Padang. Namun, karena gempa 2009 bangunan Fase VII hancur dan tidak bisa digunakan lagi. "Dulu bangunan Fase VII menjadi tempat bergantung masyarakat Kota Padang untuk memenuhi kebutuhan pangannya," katanya.
Lalu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade menyebutkan, bahwa pembangunan fase VII merupakan aspirasi dari para pedagang di Pasar Raya Kota Padang. "Ini aspirasi pedagang Pasar Raya kepada kami dan janji kami saat berkampanye, tentu hal itu harus ditunaikan," katanya.
Pilihan Editor: Terpopuler: Solusi Konflik Rempang dari Anies dan Ganjar, Omzet Pedagang Pasar Tanah Abang Anjlok
