TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebut migrasi konsumen LPG non subsidi ke LPG subsidi menjadi salah satu penyebab kelangkaan LPG 3 kg di pasaran. "Ini terjadi karena penggunaan sistem distribusi yang diterapkan Pertamina adalah sistem distribusi terbuka," kata Fahmy melalui keterangan tertulis kepada Tempo, Senin malam, 24 Juli 2023.
Sebelumnya ramai diberitakan elpiji 3 kg langka di sejumlah daerah. Beberapa daerah yang mengaku kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi itu adalah Magetan, Banyuwangi, dan sejumlah daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Presiden Jokowi pun angkat bicara dan meminta Menteri BUMN, Erick Thohir, menangani krlangkaan ini.
Ihwal distribusi LPG 3 kg, menurut Fahmy, dalam sistem distribusi terbuka konsumen yang tidak berhak mendapat subsidi bisa membeli LPG 3 kg bersubsidi tanpa ada sanksi. LPG 3 kg pun menjadi rebutan, sehingga menyulut kelangkaan yang berujung pada kenaikan harga. Dalam hal ini, masyarakat miskin yang terkena dampaknya.
"Pertamina harus berani mengubah sistem distribusi terbuka menjadi sistem distribusi tertutup agar LPG bersubsidi diperuntukkan hanya untuk rakyat miskin yang berhak memperoleh subsidi," ujar Fahmy.
Pertamina, lanjut Fahmy, dapat menggunakan data dari Kementerian Sosial yang selama ini digunakan sebagai basis penyaluran bantuan langsung tunai (BLT)."Tanpa keberanian Pertamina mengubah sistem menjadi sistem twrtutup, jangan harap kelangkaan dan kenaikan LPG 3 kg bersubsidi dapat diatasi," tutur Fahmy.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengklaim penyaluran LPG 3 Kg telah sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah.
"Terkait LPG, kami sudah cek ke lokasi yang disebutkan contohnya Banyuwangi, Jawa Timur, ada juga wilayah Sumatera," kata Irto saat ditemui di SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan pada Senin, 24 Juli 2023. "Secara prinsip, kami akan salurkan sesuai dengan kuota yang diberikan oleh pemerintah."
Irto menjelaskan, ada 8 juta metrik ton LPG 3 kg yang akan disalurkan di tahun 2023. Menurutnya, penyaluran LPG saat ini sudah over atau berlebihan. Namun, Pertamina akan tetap menyalurkan elpiji subsidi tersebut jika ada kelangkaan di daerah.
AMY HEPPY
Pilihan Editor: Terpopuler: Perbandingan Harta Luhut dan Airlangga, Pertamina Sebut Penyaluran LPG 3 Kg Sudah Berlebih