TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Australia akan mengekspor lithium ke Indonesia. Komoditas itu rencananya akan diproses di Morowali, Sulawesi Tengah.
Hal ini diungkap Luhut melalui Instagram resminya @luhut.pandjaitan usai mendamping Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Australia.
"Mereka (Pemerintah Australia) juga sepakat bahwa 60 ribu ton lithium mereka yang dia ekspor ke Indonesia itu juga diproses di Morowali," ujar Luhut dalam video yang dia unggah kemarin, 6 Juli 2023. "Jadi, kita punya lithium sekarang."
Luhut menceritakan, dirinya lantas bertanya apakah lithium itu boleh ditambah 60 ribu ton lagi, dimana Australia ikut berpartisipasi aktif dalam proyek itu. Jadi, menurut Luhut proyek tersebut dikerjakan bersama.
"Mereka setuju dengan itu. Saya kira belum pernah kejadian semacam ini," kata Luhut.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan pemerintah berharap ada sinergi dengan Australia karena kedekatan.
Arifin menjelaskan, lithium dibutuhkan untuk membuat baterai. Sementara mineral lain untuk komponen baterai, seperti nikel dan kobalt, sudah dimiliki Indonesia.
"Sebagian besar kita punya, sebagian ada kita nggak punya dan orang lain mau kerja sama. Nah, ini kita upayakan supaya bisa dijodohin," beber Arifin saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Juli 2023.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah lithium itu diolah di dalam negeri atau tidak. Sedangkan perihal bartel nikel dan lithium, Arifin menilai hal tersebut bisa terjadi namun banyak juga pola kerja sama lain.
Pilihan Editor: Hilirisasi Diragukan, Luhut: Nyatanya di Setiap Kunjungan ke Negara Mitra Dapat Pujian