TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi—kerap disapa Edo—memberikan penjelasan teranyar soal tiket dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). “Yang pasti rekomendasi dari teman-teman perhubungan sebisa mungkin Rp 250 ribu,” ujar dia di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Kamis, 22 Juni 2023.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang dalam proses membuat proyeksi permintaan pasar. Selain itu, dalam financial model pun, Edo menjelaskan, sudah mengaku bahwa selama tiga tahun pertama tarif kereta cepat akan sebesar Rp 250 ribu.
“Tapi semuanya kan masih didiskusikan. Karena kita mau sistem tiket bundling dengan tiket KAI, dengan tiket LRT,” tutur Edo.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan soal tiket sepur kilat, pihaknya belum menetapkannya. “Kita akan evaluasi dan juga disampaikan atau dilihat dari average yang ada,” ucap Budi.
Edo, Budi Karya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan beberapa pejabat lainnya baru saja menjajal kereta cepat itu. Mereka mencoba dari Stasiun Halim hingga ke Stasiun Padalarang, kemudian dari Stasiun Tegalluar menggunakan kereta feeder-nya, lalu kembali lagi ke Stasiun Halim.
Luhut juga menceritakan pengalamannya manaiki kereta tersebut. “Tadi kita coba kecepatan 350 kilometer per jam, sampai ada sebentar peak-nya di 385 kilometer per jam,” ujar dia.
Luhut juga mengatakan sudah mendapatkan laporan mengenai pengetesan yang sudah dilakukan dan hasilnya cukup baik. Menurut dia, tingkat kedap suara di dalam kereta sangat bagus. “Tadi kegoyangan dan sebagainya betul-betul sangat bagus,” kata Luhut.
Bahkan, dia melanjutkan bisa melakukan rapat di dalam sepur kilat itu tanpa ada suara seperti di kereta pada umumnya. “Tanpa suara keras dengan suara yang biasa saja,” ucap dia. Luhut pun menilai bahwa hal itu merupakan lompatan teknologi.
Pilihan Editor: Luhut dan Budi Karya Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Kita Bisa Rapat di Dalam Tanpa Suara