Emir mengatakan kecepatan Kereta Inspeksi akan terus ditambah secara bertahap melalui pengujian yang kini tengah dilakukan. "Kecepatan akan ditambah dari yang saat ini 180 km/jam, 300 km/jam, 350 km/jam, hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km/jam," ujarnya.
Setelah tahapan tersebut dapat dilalui, KCIC berharap pertengahan Juli 2023 akan melakukan trial run menggunakan rangkaian EMU atau Kereta Penumpang. Di sana akan dilakukan pengetesan menyesuaikan dengan jadwal operasional KCJB sehari-hari nantinya.
"KCIC bersama seluruh stakeholder akan terus melakukan percepatan pembangunan dengan tetap mengutamakan keselamatan untuk dapat menyelesaikan proyek strategis nasional ini sesuai target-target yang telah ditetapkan," kata Emir.
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengingatkan pemerintah menaati regulasi yang ditetapkan ihwal persyaratan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB. Hal ini seiring kabar molornya operasional KCJB. Dia mewanti-wanti pemerintah untuk memperhitungkan risiko yang mungkin ditimbulkan.
"Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan tersebut, kami minta pemerintah menyelesaikan terlebih dahulu seluruh kegiatan konstruksi. Baru kemudian dilakukan pengujian untuk mendapatkan sertifikasi penuh,” kata Suryadi melalui keterangan tertulis, Kamis, 8 Juni 2023.
Suryadi berujar, pengujian sebelum operasional KCJB dimulai harus sudah memenuhi persyaratan. Proses ini juga perlu melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak. Menurutnya, tidak perlu memaksakan untuk mengejar target jika memang belum mampu memenuhi perysratan.
“Jangan demi kepentingan seremoni atau bahkan kepentingan pencitraan sebelum tahun politik 2024, pemerintah tega mengabaikan berbagai persyaratan dan keselamatan,” ujar Suryadi.
Pilihan Editor: Dirut Baru Bio Farma Didorong Tingkatkan Valuasi Hingga Lampaui USD 10 Miliar dalam 3 Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini