TEMPO.CO, Bandung - Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury meminta jajaran direksi baru mewujudkan visi PT Bio Farma menjadi grup farmasi yang memiliki valuasi lebih dari US$ 10 miliar.
"Harapannya, dalam 3-4 tahun dapat merealisasikan untuk menjadi grup health care yang terintegrasi, karena semua komponen ekosistemnya sudah ada," kata Pahala dalam keterangan tertulis, Kamis, 8 Juni 2023.
Grup perusahaan terintegrasi yang dimaksud di antaranya adalah mulai dari perusahaan vaksin dan farmasi. "Indofarma sebagai perusahaan yang kita harapkan bertransformasi juga, Kementerian BUMN berharap Bio Farma sebagai holding memainkan peran yang aktif dalam hal melakukan transformasi,” ujar Pahala.
Pahala menyerahkan Surat Keputusan Menteri BUMN mengenai pengangkatan dan pemberhentian jajaran direksi Bio Farma, sekaligus pelantikan jajaran direksi yang baru di Kantor Kementerian BUMN, Rabu, 7 Juni 2023. Pada perombakan direksi tersebut, Menteri BUMN mengganti Direktur Utama Bio Farma dari Honesti Basyir yang digantikan oleh Shadiq Akasya yanf sebelumnya menjabat Direktur Utama PT BNI Life.
”Saya berharap pengalaman Shadiq Akasya di perusahaan Life Insurance sebelumnya, yang memiliki pengalaman komersialisasi bisa menjadi pendorong organisasi Holding Farmasi ke depan,” kata Pahala.
Pahala menyampaikan terima kasih atas dedikasi Honesti Basyir selama menjabat Direktur Utama. Basyir memimpin transformasi Bio Farma menjadi holding sekaligus mengambil peran penting di masa pandemi.
"Pada waktu itu kita mengalami masa pandemi Covid-19, mencari solusi untuk kebutuhan vaksin Covid-19, mendistribusikan, dan juga melakukan pengembangan IndoVac, vaksin karya anak bangsa. Merupakan salah satu upaya kita semua untuk melakukan penanggulangan pandemi dan tentunya juga melakukan berbagai upaya untuk bisa melakukan pengembangan organisasi,” kata Pahala.
Selanjutnya: Direktur Utama PT Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan,...