Target realisasi penanaman modal di Tanah Air sebesar Rp 1.400 triliun yang diberikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu, menurut Bahlil, menjadi syarat utama agar pertumbuhan ekonomi Indonesia melampaui angka lima persen.
Akan tetapi, target itu juga harus dihadapkan pada kondisi di Tanah Air saat ini yang masih berada dalam fase pemulihan pandemi Covid-19. Belum lagi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang memicu krisis pangan dan energi dan juga berimbas ke Indonesia, menurut Bahlil, pencapaian target investasi bakal mendapat tantangan cukup besar.
"Kalau saya ditanya apakah optimis dengan target Rp 1.400 triliun, saya katakan bahwa ekonomi Indonesia itu baik, tapi ekonomi global itu tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa pesimis. Kita harus optimis tapi optimis yang realistis," ucap Bahlil.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Realisasi Investasi Batam Capai Rp3,986 Triliun di Kuartal I 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini