Menduduki Jabatan Tertinggi di Beberapa Perusahaan
Setelah menjadi Deputi Presiden di Anugerah Group, Plate ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Gajendra Adhi Sakti (1998-2000). Dikutip dari dpr.go.id, Plate tercatat menjadi komisaris di PT TJB Power Services, komisaris utama di PT Aryan Indonesia, komisaris di PT Indonesia Airasia, begitu pula di PT Mandosawo Putratama. Ia juga menjadi direktur utama di PT Gajendra Adhi Sakti (2008) dan PT Airasia Mitra Investama (2012). Sedangkan di PT Bima Palma Nugraha ia tergabung dalam group CEO.
Terjun ke Dunia Politik
Tak cukup sampai disitu, Plate terjun ke dunia politik sejak tahun 2013 dan bergabung dengan Partai Keadilan Demokrasi Indonesia (PKDI). Di sana, ia juga sempat menjadi Ketua Mahkamah PKDI hingga memutuskan hengkang dari partai tersebut.
Plate hengkang dari PKDI ke Partai NasDem pada 2014 lalu. Ia sempat menjabat sebagai DPP Bidang Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup. Di tahun yang sama pula ia mencalonkan diri dalam pemilihan umum legislatif pada 2014.
Ia menjadi perwakilan NasDem di Nusa Tenggara Timur. Ia telah mengamankan kursi dan memenangkan 33.704 suara. Saat duduk di DPR, Plate diangkat menjadi Sekretaris Jenderal NasDem pada 2017.
Ketika itu ia Johnny menggantikan Nining Indra Saleh, yang selama ini menjabat pelaksana tugas sekretaris jenderal setelah sekjen yang lama, Rio Patrice Capella, tersangkut kasus suap. Plate kembali terpilih menjadi Sekjen pada 2019.
Pada 23 Oktober 2019, Presiden Jokowi mengangkat Johnny Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sempat Muncul dalam Skandal Panama Papers
Nama Johnny Plate sempat muncul dalam skandal Panama Papers setelah bocornya dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca. Namun ia membantahnya dan mengaku tidak memiliki aset ataupun rekening bank yang terkait dengan Mossack.
Pilihan Editor: Johnny Plate Tersangka BTS Bakti Kominfo, Kejagung: Kasusnya Sangat Strategis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini