"Hasil pertemuan ini akan kami tindak lanjuti untuk kemudian dituangkan dalam bentuk yang lebih konkret sehingga semakin mendorong realisasi investasi asal Arab Saudi di Indonesia,” ujar Khalid.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi asal Arab Saudi dalam periode 2018 hingga triwulan I 2023 mencapai US$ 26,5 juta. Angka ini tidak termasuk investasi pada sektor keuangan dan hulu migas.
Tercatat sektor tersier mendominasi dengan total senilai US$ 24,78 juta atau 94 persen dengan capaian tertinggi oleh sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai US$16,93 juta. Nilainya sebanyak 64 persen dari total nilai investasi Arab Saudi di Indonesia.
Provinsi Bali menjadi lokasi utama realisasi investasi Arab Saudi dengan capaian sebesar US$10,3 juta atau sebesar 39 persen. Diikuti oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dan Kalimantan Timur dalam periode 5 tahun terakhir.
Berdasarkan data 10 tahun terakhir, yakni periode 2013-triwulan I 2023, tercatat total investasi dari Arab Saudi sebesar US$ 64,6 juta. Investasi yang masuk ke Indonesia tersebut berasal dari 423 proyek.
Pilihan Editor: Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini