Sebagai pelopor penyelenggaraan pameran mebel dan kerajinan di circle kedua, kata dia, Asmindo berharap negara-negara di ASEAN pun dapat mengikuti langkah Asmindo dengan menyelenggarakan pameran internasional serupa, sehingga tercipta eksosistem yang kondusif pada circle kedua di kawasan Asia Tenggara.
Adapun tahun ini merupakan ke-10 kalinya penyelenggaraan IFFINA sejak pertama kali digelar pada 2008. Kali ini IFFINA akan didukung oleh tiga Kementerian terkait, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Perdagangan, juga Bank Indonesia.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM), Teten Masduki dalam kesempatan yang sama menyampaikan furnitur menjadi sumber kekuatan ekonomi Indonesia dan masyarakat punya kebutuhan bahan baku yang cukup kaya. Dengan adanya IFFINA, dia berharap dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha, terutama usaha furnitur untuk mengakses pasar baik domestik maupun global.
IFFINA 2023 diharapkan menjadi trendsetter di wilayah Asia Tenggara sebagai pameran furnitur dan kerajinan di circle kedua, sesuai dengan tagline yang diusung tahun ini, yaitu The New Sourcing Circle in Asia. Pameran ini juga akan memfasilitasi kebutuhan pasar furnitur dunia yang belum tercukupi serta diharapkan mampu menghadirkan peluang bisnis yang menjanjikan bagi pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia dan sekitarnya.
"Kami juga dari Kementerian Koperasi terus mengembangkan inisiatif untuk mendorong peningkatan kualitas produk-produk furnitur yang berbasis UMKM. Apalagi Pak Presiden juga menyampaikan kita mungkin tidak bisa menguasai semua teknologi, tapi kita mesti fokus dimana kita mempunyai keunggulan domestik," ucap Teten.
Pilihan Editor: Kemenperin Sebut Hannover Messe 2023 Sukses, Berdampak Positif bagi Investasi RI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini