Selain itu, Airlangga memaparkan indeks konsumen Indonesia juga masih tinggi, yaitu di angka 122,3 per Maret 2023. Lalu Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia juga naik di angka 22,7.
Lebih lanjut, Airlangga menyebut cadangan devisa juga terus meningkat hingga US$ 145,2 miliar. Ditambah neraca Perdagangan Indonesia pun tercatat surplus 35 bulan berturut-turut sebesar US$ 2,91 miliar.
Airlangga juga meyakini ekonomi digital telah menyumbang kontribusi postif terhadap perekonomian nasional. Airlangga mengatakan pada 2022, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 77 miliar. Ia memperkirakan angka ini akan tumbuh pada 2025 sebesar Rp 130 miliar.
Airlangga berharap di masa mendatang ekonomi digital bisa mencapai 20 persen dari PDB. Mengingat Indonesia menguasai 40 persen dari pasar digital di ASEAN. Airlangga pun optimis target ini tercapai karena Indonesia memiliki lebih dari 2000 startup dengan 1 decacorn dan 11 unicorn.
Di sisi lain, Dana Moneter Internasional atau IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,9 pada 2023. Sedangkan outlook IMF terhadap Indonesia itu dinaikan dari 4,8 menjadi 5 persen dan pada 2024 menjadi 5,1. "Ini semua tentu menunjukkan ekonomi kita berada di track yang positif," ujarnya.
Pilihan Editor: Disebut Menjadi Calon Wakil Anies Baswedan, Chairul Tanjung Pernah Menolak Berpolitik untuk Bisnis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini