Sebagai operator, kata Mars Ega, Pertamina Patra Niaga wajib dan harus amanah dalam menjalankan penugasan penyaluran LPG subsidi 3 kg dengan tepat kuota. "Pencatatan digital ini adalah upaya agar penyaluran LPG subsidi 3 kg ini makin transparan, siapa saja yang membeli dan berapa banyak yang disalurkan melalui pangkalan tersebut,” tuturnya.
Untuk mempermudah masyarakat dan pengguna LPG subsidi 3 kg, sudah ada data masyarakat yang didaftarkan secara langsung dan disinergikan dengan data dari sejumlah lembaga dan kementerian.
Data yang disinergikan berasal dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk masyarakat umum, data Kementerian Koperasi dan UKM untuk usaha mikro (UM), dan Kementerian ESDM terkait petani serta nelayan sasaran yang menerima paket konversi LPG subsidi 3 kg.
"Tujuannya untuk mempermudah masyarakat," kata Mars Ega.
Lebih jauh, Mars Ega menyebutkan, implementasi pencatatan secara digital baru difokuskan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali. Hingga April, wilayah yang sudah melaksanakan mekanisme pencatatan digital ini mencapai 48 kota/kabupaten dan mencakup lebih dari 32 ribu pangkalan resmi Pertamina.
Pertamina Patra Niaga juga akan terus mengevaluasi dan memantau kesiapan infrastruktur digital di pangkalan resmi sebelum melanjutkan implementasi di wilayah lainnya. "Kami tekankan, tidak ada perubahan mekanisme pembelian LPG subsidi 3 kg, semua tetap dilayani, hanya ada proses pencatatan yang sebelumnya manual menjadi digital di pangkalan resmi Pertamina," ucapnya.
Masyarakat, kata Mars Ega, juga diimbau untuk membeli LPG di pangkalan resmi Pertamina dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). "Yang sudah dijamin tidak lebih mahal dari yang sudah ditetapkan pemerintah daerah,” katanya.
ANTARA
Pilihan Editor: Siap-Siap Pembelian Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tunjukkan KTP, Begini Prosedurnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.