Kerja sama di bidang pariwisata dan pertanian
Arsjad menambahkan bahwa rangkaian pertemuan bisnis ini juga membuka pintu bagi kemitraan pariwisata antara organisasi publik dan swasta kedua negara. Menurut dia, Indonesia dan Kamboja telah membawa optimisme baru bagi industri pariwisata antara Indonesia dan Kamboja untuk memperkuat kerja sama pariwisata, investasi, dan pertumbuhan ekonomi.
Mulai akhir April, AirAsia akan mengoperasikan penerbangan dari Jakarta ke Phnom Penh empat hari dalam seminggu, yang akan membantu industri pariwisata Kamboja dan mempererat hubungan perdagangan kedua negara. “Meski ada pandemi Covid-19 pada 2022, jumlah wisatawan Indonesia ke Kamboja mencapai rekor tertinggi sebanyak 75.653 orang, atau 3,3 persen dari total turis asing ke Kamboja,” tutur dia.
Arsjad pun menuturkan mengenai ketahanan pangan menjadi prioritas utama negara-negara ASEAN karena terancam oleh perubahan iklim. Indonesia, kata dia, berpeluang menjadikan kawasan ini sebagai pusat baru dalam rantai pasok global, dengan fokus pada sumber daya pangan dan pertanian.
“Saya menyarankan agar negara ASEAN bersama-sama mengembangkan sektor pertanian mereka, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan pasokan pangan yang stabil dan terjangkau,” kata Arsjad.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan sistem inclusive closed-loop untuk sektor pertanian. Menurut dia, pendekatan ini bertujuan untuk membantu petani dengan memberikan akses ke pendanaan, pengetahuan, teknologi, dan peluang pasar.
Kerja sama antar negara anggota ASEAN, seperti kemitraan antara Indonesia dan Kamboja, disebutnya sangat penting untuk keberhasilan strategi ini. "Dengan inclusive closed-loop system, saatnya kita bekerja sama dan mengembangkan kemampuan pertanian kita, mendukung lebih banyak petani dan UMKM, serta meningkatkan efisiensi sistem pangan kita,” ucap Arsjad.
Pilihan Editor: Bos PLN Ingatkan Masyarakat Periksa Listrik Sebelum Mudik Lebaran
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini