Karena itu, Reynaldi menilai tim ekonomi atau tim pangan yang dipersiapkan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi masih belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Tim yang ia maksud adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional atau Bapanas, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pangan, yakni Bulog dan ID Food.
Ia berujar pemerintah harus sungguh-sungguh menjaga stabilitas pangan di saat krisis global atau krisis pangan terjadi yang terjadi saat ini. Reynaldi pun berharap agar persoalan kenaikan harga pangan ini segera pulih secepat mungkin.
Persoalan pangan seperti kelangkaan dan lonjakan harga Minyakita serta kenaikan harga beras telah menimbulkan mendorong kenaikan inflasi dalam beberapa waktu terakhir. Karena itu, ia berharap pemerintah dapat menghadapi tantangan lonjakan harga komoditas lainnya yang saat ini terus meroket.
Ikappi pun meminta kepada pemerintah untuk menyiapkan strategi dan eksekusi di lapangan, sehingga persoalan pangan ini bisa diatasi. Menurut Reynaldi, hal yang paling penting dilakukan adalah memperkuat pendataan. BPS bersama pihak yang diberikan kewenangan diminta agar memperbaiki pendataan ihwal total produksi dan asumsi jumlah permintaan konsumen.
Terakhir, ia meminta ahar pemerintah dapat mendesain strategi pengelolaan pangan yang secara disiplin. Misalnya, pendampingan kepada para petani, sistem penyerapan hasil produksi, dan perbaikan dalam tata kelola pendistribusiannya. "Beberapa hal tersebut dapat menjaga agar harga pangan di bulan puasa nanti tidak melambung tinggi," kata Reynaldi.
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Jokowi Bubarkan Merpati Nusantara Airlines, Ini Penyebab Bangkrut dan Kilas Balik Berdirinya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.