Saat ditemui Tempo, Van Basten pun menyanggah kegagalan proyek lumbung pangan tersebut. Menurut dia, ada banyak variabel dan parameter kegagalan food estate seperti faktor cuaca seperti curah hujan yang tinggi, hama, dan kondisi tanah. "Kalau dibilang gagal sekarang relatif, gagalnya apa? Kalau dibilang hasil belum optimal dengan parameter kondisi tanah pertama kali, apakah disebut gagal?" kata Van Basten saat ditemui di Sumatera Utara, Kamis, 26 Januari 2023.
Tetapi, kata dia, kalau sudah masuk musim tanam kelima dan masih gagal juga, baru hal itu perlu dipertanyakan. Menurut dia, jika kondisi itu terjadi, perlu dilakukan evaluasi, apakah petani yang terlibat serius dalam menjalankan proyek ini.
Di sisi lain, Tenaga Ahli Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini tak menampik bahwa pada tahap pertama, petani masih kesulitan untuk menanam komoditas holtikultura pertama kalinya. Ia juga mengakui banyak petani yang memilih meninggalkan lahan food estate lantaran kekurangan dana.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Tempo ratusan hektar lahan lumbung pangan atau food estate di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan terlihat menjadi lahan terlantar berupa semak belukar. Irma Suryani Lumban Gaol, seorang petani food estate sejak penanaman tahap awal pada 2020 menuturkan sebagian besar lahan tersebut ditinggalkan para petani lantaran tak sanggup lagi menanam usai gagal panen.
Ia bercerita pada mulanya para petani mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupa pembukaan lahan, pemberian pupuk, obat-obatan, dan benih. Namun, Irma menyayangkan benih komoditas yang diminta ditanam adalah bawang putih. Komoditas itu, tak cocok dengan tanah di sana, hingga akhirnya gagal panen.
"Dari hasil program bantuan ini itu enggak ada hasilnya, soalnya bawang putih. Enggak ada sama sekali kami bisa jual. Lahan kami dikasih bibitnya bawang putih, enggak cocok," ujar Irma saat ditemui Tempo di kawasan food estate Humbang Hasundutan, Kamis, 26 Januari 2023.
Irma menjelaskan kegagalan panen bawang putih membuat petani tak bisa menanam di lahan untuk produksi di tahap kedua. Pasalnya, mereka tak lagi mendapatkan bantuan apapun, termasuk pendampingan. Sementara itu, Kementan berdalih petani harus mandiri setelah diberikan bantuan pada tahap pertama.
Baca Juga: Kementan Jelaskan Alasan Tak Lagi Beri Pendampingan pada Petani Food Estate
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.