TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto membeberkan alasan food estate Humbang Hasundutan dinilai gagal oleh sejumlah pihak. Ia berujar Kementan terpaksa melakukan seluruh pembukaan 215 lahan dan pengkondisian tanah selama kurang dari enam bulan, yakni dari Agustus hingga Desember 2020.
Padahal, menurutnya tanah di Kabupaten Humbang Hasundutan itu seharusnya disiapkan lebih lama hingga beberapa tahun. Namun, karena proyek ini dimulai pada pertengahan tahun, Kementan terdesak untuk menyelesaikannya demi realisasi anggaran 2020 yang tak bisa loncat tahun.
Baca: Food Estate di Humbang Hasundutan Dinilai Gagal, Ini Penjelasan Lengkap Anak Buah Luhut
"What do you expect? Susah kan? Ya sudah. Memang budaya itu seperti orang mengembalikan telapak tangan?" kata Prihasto saat ditemui Tempo di Coffee Hotel Dolok Sanggul, Sumatera Utara pada Kamis, 26 Januari 2023.
Kendati demikian ia membantah terjadinya kegagalan panen bawang putih yang terjadi pada tahap pertama di food estate Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan. Ia mengklaim pada tahap pertama rata-rata petani memanen bawang putih sekitar 2,7 ton kalau bawang putih. Kalau 2,7 ton dijual dengan harga Rp 10.000 per kilogram, tuturnya, maka seharusnya petani bisa mengolah lahannya kembali pada musim tanam berikutnya dengan hasil penjualan itu.
Menurut Prihasto pemerintah pun tak ikut campur soal hasil panen itu, khususnya dalam penjualan. Dia mengatakan seluruh hasil panen diberikan kepada petani dan bebas digunakan untuk apa saja.
Ia juga mengklaim tak ada petani yang gagal dalam program lumbung pangan ini, karena pemerintah sudah berupaya membukakan lahan, memberi bibit, pupuk dan tenaga kerja untuk para petani yang terlibat.
"Enggak ada ruginya. Petani itu kan tinggal ongkang-ongkang saja. Tahu-tahu dia panen terus dapat duit. Harapannya duitnya itu digunakan untuk modal kembali. Penjualan bukan urusan kami," kata Prihasto.
Adapun saat ini menurutnya pengelolaan food estate Humbang Hasundutan tak lagi di bawah Kementan. Pasalnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menunjuk Bupati Humbang Hasundutan sebagai penanggung jawab dan anak buahnya, Van Basten Pandjaitan sebagai manajer lapangan food estate.